Artikel

Yakin Produk Less Sugar & Low Sugar Itu Sama? Ini Faktanya

09 Agustus 2021
Yakin Produk Less Sugar & Low Sugar Itu Sama? Ini Faktanya

Saat ini ada cukup banyak produk makanan atau minuman yang memasang label less sugar dan low sugar, untuk menarik minat beli masyarakat yang mulai sadar akan bahaya konsumsi gula berlebih. Lalu, samakah dua label yang sama-sama memasang kata 'sugar' ini? Simak yuk fakta dan penjelasannya berikut ini.

 

Less Sugar

 

Produk makanan atau minuman yang memasang label ini umumnya memiliki kandungan gula yang lebih rendah jika dibandingkan dengan produk yang dikeluarkan sebelumnya. Makanan atau minuman dengan label less sugar umumnya mengandung 25% gula lebih sedikit dibandingkan kandungan gula asli pada minuman tanpa label tersebut. Tapi hal ini bisa berbeda-beda, tergantung dari produsen masing-masing.

 

Lalu, apakah label less sugar menjamin produk tersebut lebih sehat? Belum menjamin karena pemberian gula dalam produk less sugar tersebut bukan rendah gula berdasarkan kebutuhan gula harian kita, tapi hanya lebih rendah dibandingkan dengan jumlah gula yang biasa diberikan kepada produk makanan dan minuman yang diproduksi sebelumnya.

 

Nah, agar lebih yakin, ada baiknya jika Wong Coco Family mengecek kadar gulanya terlebih dahulu ya sebelum mengonsumsinya.

 

 

Low Sugar

 

Produk makanan atau minuman yang memasang label ini umumnya akan mengacu pada Perka BPOM No. 13 tahun 2016 yaitu produk yang mengandung gula 5 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau 2,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair). Karena mengacu pada Perka BPOM, maka bisa disimpulkan bahwa produk yang memasang label low sugar memiliki kadar gula yang cukup dan aman untuk dikonsumsi. Walaupun begitu, ada baiknya Wong Coco Family mengecek juga kadar gulanya terlebih dahulu ya sebelum mengonsumsi produk makanan atau minuman dengan label low sugar, karena kebutuhan asupan gula setiap harinya bisa berbeda untuk setiap orang.

 

Bicara produk low sugar, ada satu produk persembahan Wong Coco Family yang memasang label low sugar yang harus Wong Coco Family coba, yaitu Wong Coco Aloe Vera LOW SUGAR rasa white grape.

 

 

Hadir dengan varian rasa white grape yang nikmat, Wong Coco Aloe Vera Low Sugar dibuat dengan aloe vera yang dipanen dari perkebunan sendiri, tanpa menggunakan pemanis buatan dan tanpa bahan pengawet, serta kandungan rendah gula yang membuat hari-hari menjadi lebih worry-free.

“Lihat Artikel Lainnya”

Panduan 'New Normal' Ketika Naik Transportasi Umum

Panduan 'New Normal' Ketika Naik Transportasi Umum

Di masa New Normal, hampir seluruh kegiatan perkantoran akan kembali berjalan normal, khususnya bagi karyawan yang benar-benar harus ke kantor. Karena itulah, akan banyak yang kembali beraktivitas ke kantor, baik itu yang memakai transportasi pribadi maupun transportasi umum. Pemerintah memang menyarankan agar tidak memakai transportasi umum, tapi jika memang tidak memiliki kendaraan pribadi dan terpaksa menggunakan transportasi umum, berikut adalah panduan menjalani New Normal khusus untuk pekerja yang diberikan oleh Menteri Kesehatan Indonesia, Terawan Agus Putranto. 1. Pekerja harus dalam kondisi sehat Sebelum pergi ke kantor menggunakan transportasi umum, pastikan Wong Coco Family dalam kondisi tubuh yang sehat. Ini sangat penting untuk mencegah penyebaran virus pada orang lain di dalam transportasi umum. 2. Wajib pakai masker Siapapun tetap diwajibkan menggunakan masker saat pergi ke luar rumah, para pekerja yang menggunakan transportasi umum. 3. Selalu jaga jarak dengan penumpang lain Saat naik transportasi umum, pastikan selalu menjaga jarak dengan penumpang lain. Jangan juga menyentuh wajah dan benda sekitar, seperti jendela, gagang pintu, dan benda lain di dalam transportasi umum. Jika naik ojek online, gunakanlah helm pribadi. 4. Lakukan pembayaran non-tunai Agar lebih aman, usahakan untuk membayar dengan transaksi non tunai. JIka memang harus bertransaksi tunai, segera cuci tangan dengan air dan sabun, atau hand sanitizer setelah selesai bertransaksi. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Wong Coco Family!

 17 Juni 2020
Berolahraga Setelah Vaksin Covid-19, Amankah?

Berolahraga Setelah Vaksin Covid-19, Amankah?

Berolahraga sangat dianjurkan untuk dilakukan setiap hari, terlebih selama pandemi Covid-19 dimana imun tubuh yang prima sangat dibutuhkan. Tetapi, bagaimana jika Wong Coco Family baru saja divaksin Covid-19? Bolehkah berolahraga setelah kita disuntikkan vaksin Covid-19? Berikut penjelasan singkatnya.   Menurut informasi di laman Healthline, olahraga setelah vaksin Covid-19 aman untuk dilakukan karena sampai saat ini belum ada studi yang menunjukkan bahwa olahraga berbahaya jika dilakukan setelah mendapatkan vaksin Covid-19.   Walaupun begitu, Wong Coco Family sebaiknya memperhatikan terlebih dahulu reaksi tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan ke tubuh Wong Coco Family. Berdasarkan informasi dari CDC (Centers of Disease Control and Prevention), gejala yang umum dirasakan penerima vaksin antara lain nyeri, kemerahan, dan bengkak pada lengan yang disuntik.   Tidak hanya itu, penerima vaksin juga beresiko mengalami kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, demam dan mual. Nah, salah satu upaya untuk meminimalisir efek samping vaksin tersebut adalah beristirahat yang cukup dan tidak bergerak terlalu banyak, termasuk salah satunya berolahraga.   Jadi bisa kita simpulkan, berolahraga setelah vaksin memang aman karena sampai saat ini belum ada studi yang menunjukkan bahwa olahraga berbahaya setelah mendapatkan vaksin.   Namun ingat, jika Wong Coco Family mengalami efek samping vaksin, ada baiknya untuk menunda terlebih dahulu kegiatan berolahraga, setidaknya sampai efek samping vaksin tidak lagi terasa.   Semoga informasinya bermanfaat dan jika Wong Coco Family ingin tahu lebih jauh tentang hal ini bisa berkonsultasi langsung dengan ahli medis ya!

 17 September 2021
Selain Corona, DBD Juga Patut Diwaspadai

Selain Corona, DBD Juga Patut Diwaspadai

Virus corona yang sudah merebak di negara kita saat ini membuat permintaan masker, hand sanitizer dan bahan pembuat jamu yang berkhasiat meningkatkan imun tubuh seperti jahe dan kunyit sulit dicari dan mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan. Waspada terhadap virus corona memang wajib kita lakukan, tapi tidak lantas membuat kita menjadi panik berlebih dengan melakukan panic buying dan lupa bahwa selain virus corona ada satu lagi ancaman kesehatan lain yang tidak kalah berbahaya, yaitu demam berdarah. Menurut catatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, jumlah kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di negara kita terjadi sebanyak 110.921 kasus sejak Januari sampai 31 Oktober 2019. Sangat banyak bukan? Apa saja gejala umum dari demam berdarah? Demam tinggi hingga 40° Celsius. Nyeri pada kepala, sendi, bagian mata belakang dan otot sampai tulang. Mual dan muntah yang akhirnya menyebabkan nafsu makan menurun. Adanya pembengkakan kelenjar getah bening. Tampak ruam merah di kulit sekitar 2-5 hari setelah demam. Pendarahan dari hidung, gusi dan di bawah kulit. Diagnosis awal yang dilakukan oleh para dokter untuk mengetahui kasus demam berdarah umumnya dilakukan melalui konsultasi tentang keluhan medis dan pemeriksaan fisik yang salah satunya adalah pengecekan darah. Jika hasil pengecekan darah seorang pasien menunjukkan penurunan trombosit dalam darah sebanyak (< 100.000/mm3) yang disertai oleh peningkatan hematokrit 20% dari jumlah normal, maka bisa dinyatakan ia positif terkena demam berdarah. Dalam kondisi ini, penanganan yang cepat dari petugas medis sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya penurunan kondisi fisik yang semakin parah yang mungkin saja bisa berujung pada kematian. Cara Mencegah Demam Berdarah Rutin menguras dan menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Memasang jaring nyamuk pada ventilasi udara supaya nyamuk tidak bisa masuk ke dalam rumah. Tidak menggantung pakaian kotor di dalam rumah karena bisa menjadi tempat nyamuk bersembunyi. Rutin berolahraga dan menjaga imunitas tubuh akan mengurangi resiko terserang virus dan penyakit. Itulah penjelasan singkat tentang demam berdarah yang juga harus kita waspadai bersama selain virus corona. Semoga bermanfaat dan ingat, selalu jaga kebersihan dan juga imun tubuh supaya berbagai penyakit tidak mudah menyerang.

 24 Maret 2020