Artikel

Rutin Makan Wortel Bisa Menurunkan Minus pada Mata, Benarkah?

01 April 2020
Rutin Makan Wortel Bisa Menurunkan Minus pada Mata, Benarkah?

Mungkin Wong Coco Family pernah mendengar sebuah saran agar rutin mengonsumsi wortel untuk menyembuhkan mata minus. Benarkah rutin mengonsumsi wortel bisa menyembuhkan mata minus? Berikut penjelasannya.

Wortel diketahui mengandung beta karoten dan vitamin A yang bisa membantu menjaga kesehatan mata dan juga menjaga ketajaman mata. Namun, dr Setiyo Budi Riyanto, spesialis mata dari Jakarta Eye Center, mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara rutin konsumsi wortel dan mata minus.

Dilansir dari laman situs detikHealth, dr Budi mengungkapkan, walau kita mengonsumsi wortel setiap hari, mata yang sudah minus dan berkacamata tidak akan bisa disembuhkan karena memang menurutnya tidak ada hubungan antara makanan yang dikonsumsi dan gangguan minus.

Tapi, dr Budi tak menyangkal bahwa wortel memang baik untuk retina mata. Wortel bisa membuat sirkulasi pembuluh darah di sekitar mata membaik dan jaringan di sekitar mata tetap terjaga fungsinya, khususnya pada orang tua.

Lalu adakah cara yang bisa kita lakukan untuk menurunkan minus mata?

Menurut dr. Sylvia Chandra di laman situs SehatQ, sampai saat ini belum ada pengobatan untuk menyembuhkan mata minus, namun kita bisa melakukan operasi mata dengan laser atau yang disebut Lasik untuk mengoreksi bentuk kornea sehingga bayangan jatuh tepat di retina. Setelah lasik, kita tidak perlu menggunakan kacamata atau kontak lensa lagi.

Tapi ingat, untuk menentukan cara yang sesuai akan dilihat dari kondisi mata dan tingkat keparahan, Wong Coco Family harus konsultasikan ke dokter mata terlebih dahulu.

Semoga informasi ini bermanfaat!

“Lihat Artikel Lainnya”

Manfaat Konsumsi Aloe Vera untuk Kesehatan Jantung

Manfaat Konsumsi Aloe Vera untuk Kesehatan Jantung

Tidak terbantahkan, penyakit jantung merupakan penyakit yang paling ditakuti banyak orang. Kenapa bisa penyakit ini sangat ditakuti oleh banyak orang? Karena penyakit jantung bisa terjadi secara tiba-tiba, kapan saja dan bisa menimpa segala usia. Salah satu cara mencegah kita terkena penyakit jantung adalah dengan mengonsumsi aloe vera secara rutin. Nutrisi yang terkandung pada lidah buaya konon mampu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko terkena serangan jantung. Berikut penjelasan lebih lengkapnya. Dilansir dari laman situs tribunnews,com, hasil penelitian menunjukkan bahwa aloe vera tersusun oleh 96% air dan 4% padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat, seperti vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam folat. Nah, menurut informasi pada laman situs sehatq.com, antioksidan vitamin C pada lidah buaya bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat pada darah penyebab penyakit jantung. Jadi bisa disimpulkan, aloe vera bisa membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Itulah penjelasan singkat tentang manfaat aloe vera yang bisa membantu mencegah terkena penyakit jantung. Semoga informasinya bermanfaat untuk Wong Coco Family. Untuk Anda yang ingin mengonsumsi Aloe Vera, Wong Coco Aloe Vera bisa menjadi pilihan yang cocok bagi kamu yang ingin mengonsumsi Aloe vera. Selain praktis karena bisa dikonsumsi langsung atau digunakan sebagai salah satu bahan makanan dan minuman, Wong Coco Aloe Vera dibuat dengan Aloe Vera dari perkebunan sendiri dan tanpa pemanis buatan.

 28 April 2020
Perlukah Menyajikan Makanan Penutup? Ini Penjelasannya

Perlukah Menyajikan Makanan Penutup? Ini Penjelasannya

Beberapa Wong Coco Family mungkin ada yang sering menghidangkan makanan penutup (dessert) saat bersantap bersama seluruh anggota. Tapi, apakah memang perlu menyajikannya? Dilansir dari laman situs antaranews.com, seorang ahli gizi ahli gizi di New Jersey bernama Felicia Stoler, setuju bahwa makanan penutup terkadang harus ada dalam menu. Namun, Felicia mengingatkan agar tidak beranggapan bahwa makanan penutup sebagai makanan yang sehat atau sarana untuk bisa menurunkan berat badan. Kenapa demikian? Karena hidangan penutup atau dessert mayoritas adalah makanan manis yang tinggi kandungan gulanya sehingga sering berhubungan dengan penambahan berat badan.  Sebagian makanan penutup juga diketahui mengandung banyak lemak jenuh, yang beresiko membahayakan kesehatan jantung, dan mengandung banyak kalori. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa hidangan penutup sebenarnya bisa menyehatkan saat strateginya tepat, yaitu lebih baik dikonsumsi sebelum makan ketimbang setelah makan. Seperti sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology: Applied, yang mengungkapkan bahwa secara konsisten memilih makanan yang lebih sehat dan mengonsumsi lebih sedikit kalori saat menyantap makanan penutup pada awal waktu makan.  Studi ini sejalan dengan sebuah penelitian yang dilansir dari laman situs dailymail.co.uk. Penelitian yang dilakukan oleh Dr James Gardiner dari Imperial College London itu menemukan bahwa makanan manis ternyata terbukti bisa membantu menurunkan berat badan asalkan dikonsumsi sebelum makan besar. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa protein otak yang disebut dengan glukokinase mampu melihat seberapa banyak glukosa atau zat gula yang kita konsumsi. Kalau asupan zat gula ini terlalu rendah, maka otak akan memberitahukan tubuh untuk mengonsumsi lebih banyak lagi makanan bertepung dan makanan manis. Hal ini bisa berakibat kita akan cenderung untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Karena itulah Dr James Gardiner menyarankan kita untuk makan makanan manis terlebih dahulu, sebelum makan utama agar bisa memenuhi kebutuhan gula tubuh tanpa harus mengonsumsi makanan utama secara berlebihan. Setelah menyimak penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa hidangan penutup boleh disajikan sesekali dan akan lebih baik lagi jika hidangan yang mayoritas rasanya manis tersebut disantap sebelum hidangan utama agar dampak buruk yang ditimbulkan akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan manis bisa diminimalisir. Salah satu jenis hidangan yang kerap menjadi makanan penutup adalah Jelly. Menyajikan Jelly yang praktis untuk keluarga, Wong Coco Family dapat mencoba MyJelly! Produk Jelly persembahan Wong Coco ini dibuat dengan gula asli, tanpa pemanis buatan dan tanpa bahan pengawet. Wong Coco Family dapat menyajikan MyJelly untuk disantap langsung atau disajikan dengan buah-buahan!

 30 Juni 2020
Hindari 5 Kebiasaan Ini agar Imun Tubuh Tidak Menurun Saat New Normal

Hindari 5 Kebiasaan Ini agar Imun Tubuh Tidak Menurun Saat New Normal

Walaupun di bulan Juni kita sudah mulai bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala, kita harus tetap mematuhi berbagai macam protokol kesehatan COVID-19 karena kita akan memasuki era New Normal atau kenormalan baru. Tidak hanya tetap menerapkan protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh juga tetap harus kita lakukan agar tidak mudah tertular virus Corona. Namun, seringkali tanpa disadari ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan bisa membuat kekebalan tubuh jadi menurun dan berikut adalah beberapa kebiasaan tersebut. 1. Tidak cukup tidur Kelelahan karena kurang tidur bisa menyebabkan turunnya daya tahan tubuh seseorang dan karena itulah usahakan tidur selama 7 sampai 9 jam tiap malam. 2. Sering stres Sering stres juga merupakan kebiasaan sehari-hari yang bisa membuat daya tahan tubuh menurun. Stres bisa menyebabkan sel pembunuh bakteri bekerja menjadi lebih lambat dan aktivitas makrofag (sel yang memperkuat respons imun) berkurang. 3. Kurang olahraga Kurangnya olahraga sudah pasti bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Padahal, olahraga bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Waktu untuk berolahraga pun tidak perlu lama karena cukup sekitar 30 menit berolahraga, daya tahan tubuh kita akan tetap terjaga. 4. Terlalu serius Terlalu serius saat beraktivitas juga bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Cobalah lebih santai dalam beraktivitas seperti sesekali bercengkrama, dan bercanda bersama teman-teman kantor. Ingat, tertawa terbukti mampu mengurangi hormon stres dan juga meningkatkan daya tahan tubuh. Semoga informasi ini bermanfaat dan ingat untuk selalu menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan diri selama masa New Normal ya, Wong Coco Family!

 09 Juni 2020