Artikel

Cara Praktis dan Enak untuk Mencegah Masalah Pencernaan

04 Juni 2020
Cara Praktis dan Enak untuk Mencegah Masalah Pencernaan

Makan tidak teratur, kurang serat dan kurang minum air putih adalah beberapa penyebab pencernaan kita bermasalah. Sakit maag, perut kembung, dan konstipasi (susah BAB) beberapa contoh paling umum dari masalah pencernaan. Nah, agar pencernaan jauh dari masalah, berikut adalah jenis makanan yang sebaiknya kita konsumsi.

Makanan fermentasi

Makanan atau minuman yang diproses dengan metode fermentasi adalah sumber alami probiotik tidak hanya baik untuk kesehatan pencernaan, tapi juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan meningkatkan ketahanan terhadap infeksi.

Di Indonesia, contoh makanan fermentasi adalah tempe dan oncom. Kemudian, ada juga dari negara lain seperti kimchi, sauerkraut dan miso. Yogurt dan kefir juga termasuk sumber probiotik alami yang baik untuk kesehatan pencernaan. 

Makanan yang mengandung inulin

Tidak hanya ada bakteri yang merugikan, di dalam usus kita juga ada bakteri yang menguntungkan yang menguntungkan perlu "makanan" supaya bisa tetap hidup. Daun bawang, bawang, sawi putih, asparagus dan jenis sayuran lainnya yang mengandung inulin adalah sumber makanan yang disukai bakteri baik. Inulin berfungsi merangsang pertumbuhan bakteri yang menguntungkan dan membuat feses menjadi lebih mudah untuk dikeluarkan.

Makanan yang mengandung serat

Dilansir dari laman situs kompas.com, menurut Cynthia Yoshida, dokter spesialis gastroenterologis di Charlottesville, Va., dan rekan penulis buku No More Digestive Problems: The Answers Every Woman Need, semua jenis serat sangat penting untuk menjaga usus tetap sehat dan kotoran mudah bergerak ke arah saluran pembuangan.

Sumber alami serat terbaik bisa kita dapat dari mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayur dan buah. Selain itu ada juga bahan pangan lain yang mengandung serat tinggi dan salah satunya adalah nata de coco.

Menurut Prof. DR. Made Astawan, Dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB, kandungan serat (dietary fiber) pada nata de coco cukup tinggi, terutama selulosa.  Dengan kandungan serat dari nata de coco (atau bahan pangan lainnya), proses buang air besar akan menjadi teratur dan berbagai macam penyakit, terutama yang berhubungan dengan pencernaan, bisa dihindari.

Nah, cara praktis dan enak untuk mengonsumsi nata de coco adalah dengan memilih Wong Coco Nata de Coco yang dibuat dengan gula asli dan tanpa pemanis buatan. Produk nata de coco ini bisa dikonsumsi langsung atau ditambahkan dalam minuman atau sajian lainnya. Yuk stok Wong Coco Nata de Coco dirumah, Wong Coco Family!

“Lihat Artikel Lainnya”

Bahaya Pemanis Buatan Pada Jajanan Si Kecil

Bahaya Pemanis Buatan Pada Jajanan Si Kecil

Salah satu hal yang membuat si kecil ceria adalah jajanan. Namun sebagai orang tua yang cermat tentunya Wong Coco Family memilih jajanan apa yang sebaiknya dikonsumsi olehnya. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah efek pemanis buatan yang terdapat pada produk jajanan. Walaupun diperbolehkan (dengan batasan konsumsi yang harus dipatuhi supaya pemanis buatan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan anak), ada baiknya jika Si Kecil hanya mengonsumsi camilan yang bebas dari pemanis buatan. Efek Panjang Pemanis Buatan untuk Si Kecil Dilansir dari laman situs hellosehat.com, sebuah penelitian dalam jurnal Toxicological & Environmental Chemistry mengungkapkan bahwa, anak-anak yang diberikan minuman mengandung pemanis buatan diketahui memiliki kadar plasma sukralosa darah yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Plasma sukralosa yang tinggi karena konsumsi pemanis buatan akan bertahan dalam tubuh anak, karena ginjal anak-anak belum mampu membuang zat berlebih secara efektif. Tingginya konsumsi pemanis buatan pada anak-anak juga bisa berpengaruh pada selera makan mereka saat dewasa. Seiring masa pertumbuhan, anak-anak yang sering mengonsumsi makanan yang mengandung pemanis buatan umumnya akan terus mengonsumsinya. Mereka akan cenderung mengonsumsi lebih banyak makan manis ketika tumbuh besar dan akhirnya bisa berisiko obesitas. Yuk, biasakan Si Kecil mengonsumsi camilan bebas pemanis buatan! Melihat fakta-fakta di atas, agar Si Kecil tumbuh sehat, yuk mulai dari sekarang membiasakan Si Kecil untuk hanya mengonsumsi camilan yang tidak mengandung pemanis buatan. Satu camilan yang tidak memakai pemanis buatan adalah MyJelly. Produk jelly persembahan Wong Coco ini dibuat dengan gula asli tanpa pemanis buatan dan tidak menggunakan bahan pengawet. Si Kecil pasti suka karena selain rasanya yang enak, MyJelly juga tersedia dalam beberapa macam rasa yang bisa dipilih sesuai selera, seperti rasa anggur, leci, melon, jeruk dan stroberi.

 16 Maret 2020
3 Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Pakai Masker Kain Saat New Normal

3 Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Pakai Masker Kain Saat New Normal

Saat memasuki era New Normal atau pola hidup baru dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19, masker kain tetap harus selalu kita pakai saat berkegiatan di luar rumah. Nah, karena masih harus selalu kita pakai saat berkegiatan di luar rumah selama era New Normal, berikut adalah 3 hal yang perlu kita ketahui dalam memakai masker kain. 1. Maksimal dipakai selama 4 jam Masker kain memang bisa dipakai beberapa kali tapi kita harus selalu memastikan masker yang kita gunakan selalu dalam keadaan bersih. Karena itu, segera ganti masker kain setelah dipakai maksimal 4 jam dan segeralah mencuci masker kain yang sudah dipakai. 2. Cuci menggunakan air panas dan detergen Dilansir dari Fox News, William Schaffner, Direktur Medis Yayasan Nasional untuk Penyakit Menular di Bethesda, menyarankan, masker kain harus dicuci secara rutin apabila sering digunakan. Cuci masker kain dengan memakai detergen dan air panas agar virus dan bakteri yang mungkin menempel di masker bisa disingkirkan. 3. Tidak sempat dicuci? Simpan di plastik kedap udara! Jika belum bisa segera mencuci, simpan masker kain tersebut di plastik kedap udara dengan melipat masker menjadi dua bagian. Pastikan bagian dalam masker berada di dalam lipatan. Ini penting dilakukan untuk mencegah tangan menyentuh bagian dalam masker yang sudah terkena percikan air liur saat masker kain itu dipakai. Itulah 3 hal yang wajib diperhatikan sebelum pakai masker kain saat New Normal. Semoga informasinya bermanfaat!

 11 Juni 2020
Kebiasaan-Kebiasaan yang Pantang Dilakukan Setelah Makan

Kebiasaan-Kebiasaan yang Pantang Dilakukan Setelah Makan

Setelah makan, tubuh kita perlu waktu untuk beristirahat. Hal ini bisa sangat bermanfaat dan membantu untuk mencerna makanan. Karena itu, kita dianjurkan untuk istirahat sejenak dan tidak melakukan kegiatan, terutama kegiatan yang berat.    Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan yang pantang dilakukan setelah makan.   1. Menyikat gigi   Langsung menyikat gigi setelah makan memang baik, tetapi pada beberapa jenis makanan tertentu terutama dengan kandungan asam yang tinggi seperti jeruk, sebaiknya jangan langsung menyikat gigi. Tunggu sampai 30 menit terlebih dahulu sebelum menyikat gigi supaya email tidak rusak.    2. Tidur   Tidur setelah makan merupakan hal yang sebaiknya tidak dilakukan karena pencernaanmu akan bekerja lebih baik saat kita dalam posisi berdiri dan bukan rebahan (tidur). Saat dalam posisi rebahan, tidak akan ada gravitasi yang membantu dalam mencerna makanan dan justru bisa menimbulkan rasa mual. Menurut Mayo Clinic, kita disarankan untuk menunggu setidaknya tiga jam setelah makan sebelum tidur.   3. Berolahraga   Berolahraga sesaat setelah makan tidak disarankan karena bisa menimbulkan sakit perut serta kram otot, terutama setelah makan makanan berat. Tunggulah beberapa jam sebelum mulai berolahraga, agar makanan yang kita konsumsi bisa dicerna dengan sempurna dan tidak menyebabkan efek buruk pada kesehatan tubuh kita.   Semoga informasi ini bermanfaat dan hindari kebiasaan-kebiasaan yang pantang dilakukan setelah makan tersebut ya, Wong Coco Family!  

 11 September 2020