Artikel

Low Sugar Lebih Aman untuk Kesehatan? Ini Faktanya

01 Desember 2021
Low Sugar Lebih Aman untuk Kesehatan? Ini Faktanya

Saat ini, banyak masyarakat yang sudah sadar akan efek buruk mengonsumsi gula terlalu banyak bagi kesehatan. Demi menjaga kesehatan, mereka akhirnya memilih mengonsumsi produk low sugar. Namun, apakah produk rendah gula tersebut memang lebih sehat dan aman untuk kita konsumsi? Simak penjelasan singkatnya berikut ini yuk Wong Coco Family!

Produk rendah gula memang baik untuk kesehatan karena konsumsi gula yang berlebih memang bisa menyebabkan timbulnya banyak masalah kesehatan. Namun ingat, tidak semua produk yang memasang label rendah gula itu lebih sehat karena mungkin ada produk yang mengganti penggunaan gula asli dengan bahan sintetik yang justru bisa berdampak kurang baik untuk kesehatan.

Pemanis buatan yang ditambahkan pada produk makanan dan minuman tersebut memang mampu memberikan rasa manis seperti gula, tapi tidak mengandung kalori seperti gula asli. Beberapa pemanis buatan yang sering digunakan adalah sakarin dan aspartam.  Dua pemanis buatan ini memang diperbolehkan untuk dikonsumsi, tapi karena tidak mengandung kalori, manfaatnya untuk kesehatan sepertinya masih perlu penelitian lebih lanjut.

 

Jadi saat memilih produk low sugar yang baik untuk kesehatan, pastikan dulu gula yang digunakan dalam produk tersebut adalah gula asli. Produk makanan atau minuman yang memasang label low sugar dengan gula asli juga umumnya akan mengacu pada Perka BPOM No. 13 tahun 2016 yaitu produk yang mengandung gula 5 g per 100 g (dalam bentuk padat) atau 2,5 g per 100 ml (dalam bentuk cair). Karena mengacu pada Perka BPOM itulah, maka bisa disimpulkan bahwa produk yang memasang label low sugar memiliki kadar gula asli yang cukup dan aman untuk dikonsumsi untuk kesehatan kita.

Meskipun begitu, ada baiknya juga Wong Coco Family mengecek juga kadar gulanya terlebih dahulu ya sebelum mengonsumsi produk makanan atau minuman dengan label low sugar, karena kebutuhan asupan gula setiap harinya bisa berbeda untuk setiap orang.

Bicara produk low sugar yang memakai gula asli, ada satu produk Low Sugar persembahan Wong Coco yang dapat dicoba, yaitu Wong Coco Aloe Vera Low Sugar rasa white grape.

 

Wong Coco Aloe Vera Low Sugar rasa white grape merupakan salah satu pilihan produk rendah gula yang tidak menggunakan pemanis buatan seperti sakarain atau aspartam. Wong Coco Aloe Vera Low Sugar dibuat dengan gula asli, pemanis alami stevia dan tanpa bahan pengawet. Dengan Aloe Vera yang dipanen dari perkebunan sendiri, hadir dengan rasa white grape.

 

Saatnya mengonsumsi aloe vera dan buat harimu menjadi worry-free!

“Lihat Artikel Lainnya”

Waspada, Stres Berpengaruh pada Kesehatan Mental dan Fisik!

Waspada, Stres Berpengaruh pada Kesehatan Mental dan Fisik!

Pandemi Covid-19 ternyata berdampak besar pada kehidupan kita semua. Pandemi yang di masa New Normal ini masih berlangsung membuat tidak sedikit orang merasa bingung, cemas, stres, dan frustasi.  Tidak hanya rasa khawatir terinfeksi Covid-19, mereka juga merasa khawatir dengan masalah finansial, pekerjaan dan masa depannya nanti jika pandemi ini tidak segera berakhir.  Dilansir dari laman situs kompas.com, bagi sebagian orang, rasa stres dan cemas menghadapi pandemi bahkan bisa sampai mengganggu kesehatan mental mereka. Apalagi jika sebelumnya mereka memiliki riwayat gangguan kecemasan, depresi, serangan panik, atau gangguan obsesif kompulsif. Stres berlebihan tidak hanya beresiko mengganggu kesehatan mental karena juga bisa membahayakan kesehatan fisik. Dilansir dari laman situs detikHealth, berikut adalah bahaya stres berlebihan terhadap kesehatan fisik. 1. Mengancam imun tubuh Hormon stres bisa melemahkan sistem imun tubuh dan mengurangi respons tubuh terhadap partikel asing, termasuk bakteri dan virus yang bisa masuk ke dalam tubuh. Karena itulah, mereka yang stres menjadi lebih mudah terserang flu, pilek, batuk dan infeksi penyakit lainnya. 2. Meningkatkan resiko diabetes Ketika kita berada di bawah tekanan atau stres, organ hati akan memproduksi gula darah lebih banyak daripada biasanya. Kondisi stress kronis ini bisa akhirnya bisa meningkatkan resiko terkena diabetes tipe 2 menjadi lebih tinggi. 3. Sistem pernapasan dan kardiovaskular terganggu Buat mereka yang memiliki riwayat penyakit asma, ada baiknya untuk bisa mengontrol stres dengan lebih baik. Kenapa? Karena hormon stress juga ternyata berpengaruh pada sistem pernapasan. Stres juga bisa membuat jantung memompa darah lebih cepat dan hal ini bisa berisiko meningkatkan tekanan darah. Akibatnya, jantung akan bekerja terlalu keras dan terlalu lama. Saat tekanan darah naik, resiko untuk mengalami stroke atau serangan jantung pun menjadi tinggi. Resiko serangan jantung akan semakin tinggi kalau orang tersebut punya tingkat kolesterol yang tinggi. Dampak kolesterol tinggi di dalam tubuh bisa menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah. Karena itulah, jika Wong Coco Family merasa stres cobalah kelola dengan baik. Mulailah jalani gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan bernutrisi, cukup istirahat, dan rutin berolahraga. Selain itu, coba selingi dengan melakukan hobi atau kegiatan yang kamu sukai agar kamu bisa lebih tenang menghadapi pandemi Covid-19 saat ini. Jika stres masih saja belum mau pergi, berkonsultasi dengan psikolog bisa menjadi solusi terbaik.  

 08 Agustus 2020
Perlukah Rutin Berolahraga Saat Puasa? Ini Kata Ahli Medis

Perlukah Rutin Berolahraga Saat Puasa? Ini Kata Ahli Medis

Tidak sedikit mereka yang berpuasa mengurangi aktivitas fisik sehari-hari, salah satunya olahraga. Padahal, olahraga seharusnya tetap dilakukan secara rutin, termasuk saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Dilansir dari sebuah artikel di laman situs hellosehat.com yang sudah mendapatkan review dr. Damar Upahita - Dokter Umum, para ahli menyatakan berolahraga ketika puasa tetap perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Kenapa ketika berpuasa kita tetap perlu berolahraga? Karena tetap berolahraga saat berpuasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Tidak sedikit ahli kesehatan yang setuju bahwa berolahraga ketika berpuasa itu sangat aman. Penelitian, yang informasinya didapat dari sebuah artikel di laman situs hellosehat.com, mengungkapkan bahwa berpuasa selama 30 hari berturut-turut tanpa melakukan olahraga bisa mengurangi kekuatan dan kebugaran tubuh. Dalam penelitian tersebut, para peneliti meneliti mereka yang terbiasa berlatih minimal tiga hari seminggu selama 11 bulan berturut-turut tetapi saat bulan Ramadhan tidak berolahraga. Hasilnya, mereka ternyata mengalami penurunan fungsi jantung dan pembuluh darah. Berhenti berolahraga sama sekali selama 1 bulan (seperti saat bulan Ramadhan) dampaknya akan sama dengan tidak olahraga selama 4 bulan. Karena itulah, para ahli menyarankan untuk tetap melakukan olahraga selama puasa. Tapi sudah pasti, jenis, intensitas, dan bobot olahraga ketika puasa perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh. Pilihlah jenis olahraga ringan supaya tidak terlalu menguras energi, seperti yoga, bersepeda, dan berenang dan lakukanlah 30–60 menit jelang berbuka puasa. Ingat, saat olahraga tubuh akan menggunakan cadangan gula di otot pada saat pembakaran lemak (berolahraga). Karena itu, 30–60 menit jelang berbuka puasa adalah waktu yang tepat untuk berolahraga karena setelah berolahraga kita berbuka dan cadangan gula otot dan energi yang sudah terpakai oleh tubuh bisa segera digantikan oleh makanan dan minuman yang kita konsumsi saat berbuka.

 24 April 2020