Artikel

3 Tradisi yang Berubah Saat Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19

08 Mei 2021
3 Tradisi yang Berubah Saat Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19

Situasi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih melanda seluruh negeri telah mengubah kebiasaan-kebiasaan dan tradisi yang selama ini dilakukan oleh umat Islam saat merayakan Idul Fitri. Berikut adalah kegiatan-kegiatan dan tradisi Lebaran yang harus disesuaikan demi menekan penyebaran virus corona.

 

  1. Shalat Idul Fitri Berjamaah di Rumah

Pada lebaran tahun 2021 ini pemerintah mengizinkan shalat ied berjamaan di masjid maupun lapangan dengan protokol kesehatan, juga terbatas pada komunitas atau lingkup komunitas. Sangat penting untuk menjaga diri dengan menghindari kerumunan saat bepergian dari rumah ke lokasi shalat ied dan sebaliknya. Namun demi menjaga kesehatan kita, ada baiknya tetap melakukan shalat berjamaah di rumah bersama dengan keluarga.

 

  1. Tidak Mudik

 

Karena pandemi masih berlangsung, momen lebaran tahun ini pun pemerintah melarang pelaksanaan mudik untuk bisa segera mengakhiri pandemi Covid-19. Tidak hanya melarang warga untuk mudik, pemerintah juga melarang transportasi luar kota untuk beroperasi beberapa hari sebelum dan sesudah lebaran untuk mencegah warga yang ingin melaksanakan mudik.

 

  1. Silaturahmi Via Online

 

Momen Idul Fitri akan terasa spesial jika kita bertemu dengan keluarga dan sanak saudara yang tinggal berjauhan. Momen ini juga dipakai untuk saling meminta maaf dan juga memaafkan atas kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat sebelumnya.

 

Nah, sebagai langkah agar pandemi bisa segera diakhiri, kita semua disarankan untuk tidak berinteraksi langsung, termasuk bermaaf-maafan secara langsung. Silaturahmi bisa tetap kita lakukan melalui pesan singkat atau video call.

 

Itulah kegiatan-kegiatan dan tradisi lebaran yang harus disesuaikan ditengah pandemi demi menekan penyebaran virus Corona. Walau perayaan Idul Fitri tidak sama dengan seperti biasanya, namun rasa kebersamaan tidak hilang begitu saja, ada begitu banyak cara untuk tetap menjalin silahturahmi dengan keluarga dan kerabat.

 

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442H

“Lihat Artikel Lainnya”

Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bikin Punggung Terasa Nyeri

Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bikin Punggung Terasa Nyeri

Nyeri punggung umumnya akan terasa saat tulang belakang terluka atau adanya cedera pada otot & ligamen yang mendukung tulang belakang. Selain itu, osteoporosis, osteoartritis, stenosis tulang belakang, fibromyalgia juga bisa menjadi penyebab munculnya sakit punggung. Nah, jika Wong Coco Family tidak menderita penyakit yang disebutkan di atas tapi merasakan sakit pada punggung, maka penyebabnya mungkin karena kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Berikut adalah kebiasaan yang bisa menyebabkan sakit punggung. 1. Postur tubuh yang buruk Postur tubuh yang buruk bisa merusak tulang belakang Anda dan juga menyebabkan ketidak sejajaran tulang belakang yang berisiko meningkatkan stres pada lutut. Untuk memperbaiki postur tubuh, saat berdiri atau duduk usahakan dalam posisi tegak dengan dada terangkat dan tegakkan juga bagian bahu. Wong Coco Family juga bisa melakukan peregangan tulang belakang untuk memperbaiki kondisi tulang belakang. 2. Posisi tubuh saat memegang ponsel Saat menatap layar ponsel dengan posisi membungkuk dan postur kepala yang terlalu ke depan bisa menyebabkan tulang belakang atas ke posisi over-flaxed yang akhirnya berisiko memadatkan cakram tulang belakang dalam jangka panjang. Hal inilah yang kemudian menimbulkan sakit pada bagian punggung. 3. Merokok Selain berisiko mengganggu kesehatan organ paru, merokok juga bisa menggangu kesehatan tulang belakang kita. Sakit punggung bisa disebabkan oleh nikotin yang terkandung dalam rokok yang mengganggu aliran darah normal di sekitar tulang belakang, sehingga mempengaruhi tulang dan menyebabkan degenerasi dini. Merokok juga berisiko menghambat kemampuan cakram untuk menyerap nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga tulang belakang tetap sehat. Melihat penjelasan di atas, ada baiknya jika kita menghentikan kebiasaan-kebiasaan di atas agar rasa nyaman yang terganggu karena sakit punggung bisa kita hindari. Semoga informasi ini bermanfaat dan jika Wong Coco Family ingin penjelasan lebih lanjut tentang hal ini bisa berkonsultasi langsung dengan ahli medis.

 13 April 2020
Masih Bekerja Dari Rumah? 6 Kebiasaan Buruk Ini Sebaiknya Dihindari

Masih Bekerja Dari Rumah? 6 Kebiasaan Buruk Ini Sebaiknya Dihindari

Walaupun membawa banyak dampak baik seperti meningkatkan efektivitas kerja dengan memangkas waktu perjalanan ke kantor dan meminimalisir resiko penularan virus Covid-19, bekerja dari rumah atau dikenal juga dengan WFH ternyata juga membawa kebiasaan buruk yang bisa merugikan kita semua. Apa saja kebiasaan buruk tersebut? Berikut adalah 6 kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari   Melakukan beberapa pekerjaan sekaligus   Melakukan pekerjaan sekaligus memang sekilas bisa membuat pekerjaan bisa selesai dengan lebih cepat. Tapi ternyata, kebiasaan ini sebaiknya Wong Coco Family hindari karena justru bisa menurunkan tingkat produktivitas karena otak dipaksa untuk menjalankan dua pekerjaan sekaligus.   Dilansir dari laman situs liputan6, seorang ahli saraf dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Earl Miller, mengungkapkan multitasking bisa meningkatkan hormon stres kortisol serta hormon fight or flight (melawan-atau-lari) adrenalin, yang dapat merangsang otak secara berlebihan dan dapat menyebabkan kabut mental atau pemikiran yang kacau.     Kurang aktif bergerak   Saat bekerja dari rumah, kita akan memangkas berbagai aktivitas fisik yang biasa dilakukan di luar rumah, seperti berjalan ke kantor dan lain sebagainya. Hal ini sebaiknya dihindari karena bisa menyebabkan masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung, depresi, dan obesitas.   Sebuah studi di Journal of Comparative Neurology menunjukkan sebuah fakta adanya hubungan antara ketidakaktifan dan penurunan mental. Tidak aktif secara fisik (sedentary) dapat mengubah bentuk neuron tertentu di otak sehingga bisa menyebabkan terjadinya penurunan kesehatan mental. Karena itulah, selama bekerja di rumah kita disarankan untuk tetap aktif bergerak, seperti melakukan olahraga ringan selama 30 menit.   Terlalu lama duduk   Sebuah studi yang dilakukan oleh The University of California, Los Angeles (UCLA) mengungkapkan bahwa mereka yang lebih banyak duduk akan lebih berisiko mengalami penipisan di daerah otak yang berhubungan dengan memori.  Hasil studi ini menekankan bahwa terlalu banyak duduk tidak hanya membawa risiko kesehatan fisik, tetapi juga risiko neurologis.   Karena itu, usahakan untuk mengurangi waktu duduk sebisa mungkin. Wong Coco Family bisa menyelingi aktivitas bekerja dari rumah dengan berjalan ringan di area rumah setiap 10 menit sekali.   Terlalu lama menatap layar gadget   Menatap layar gadget terlalu lama bisa mengakibatkan penurunan memori dan kognitif. Selain itu, menatap layar terlalu lama juga bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik, seperti mata, telinga, leher, bahu, punggung, pergelangan tangan, dan lengan.   Untuk menghindari resiko tersebut, luangkanlah waktu sesekali untuk tidak menatap layar monitor gadget saat Wong Coco Family bekerja dari rumah.   Kurang tidur   Tidak sedikit mereka yang bekerja dari rumah yang akhirnya tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Karena merasa punya banyak waktu di rumah, tidur menjadi hal yang tidak diprioritaskan dan akhirnya membuat kekurangan waktu untuk beristirahat.   Kurang tidur bisa memperlambat pemikiran kita, mengganggu proses pengambilan keputusan, merusak ingatan, konsentrasi, dan penilaian. Karena itu, usahakan untuk selalu memiliki waktu tidur yang cukup (7-8 jam tiap harinya).     Terlalu lama bermain sosial media   Salah satu cara untuk menghibur diri saat bekerja dari rumah adalah dengan bermain sosial media. Namun ingat, terlalu lama bermain sosial media, juga bisa meningkatkan luapan informasi yang justru bisa menstimulasi otak secara berlebihan. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa menyebabkan stres.   Supaya bisa memaksimalkan kerja otak setiap harinya, ada baiknya untuk membatasi waktu untuk bermain sosial media ya, Wong Coco Family!   Itulah 6 kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari saat bekerja di rumah. Semoga informasinya bermanfaat!  

 17 September 2021
Tips Berobat ke Rumah Sakit di Masa New Normal

Tips Berobat ke Rumah Sakit di Masa New Normal

Risiko terinfeksi Covid-19 di masa new normal seperti saat ini masih ada dan karena itulah kita perlu tetap waspada dalam menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk jika kita harus berobat ke rumah sakit.  Selain harus tetap menjalani protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan rajin cuci tangan, supaya aman berobat ke rumah sakit saat new normal, berikut adalah tipsnya.   1. Buat janji dengan dokter   Sebelum mendatangi rumah sakit, sebaiknya buat janji terlebih dahulu dengan dokter. Pastikan jadwal praktek dokter di rumah sakit yang akan dituju. Dengan begitu, Wong Coco Family bisa datang pada waktu yang tepat tanpa harus terlalu lama menunggu.   2. Gunakan kendaraan pribadi   Kendaraan pribadi sudah pasti lebih terjamin kebersihannya ketimbang naik transportasi umum. Namun kalau terpaksa harus menggunakan transportasi umum, jangan pergi pada jam sibuk. Dengan begitu, Wong Coco Family bisa menghindari kepadatan penumpang dan naik transportasi umum dan resiko terpapar virus corona bisa diminimalisir.   2. Daftar secara online untuk hindari antrian   Untuk menghindari antrean, jika memang layanannya tersedia, Wong Coco Family bisa melakukan pendaftaran atau berobat secara online. Dengan pendaftaran online, kita bisa mendapatkan nomor urut dan perkiraan waktu jam berapa harus datang ke rumah sakit atau klinik kesehatan, sehingga kita tidak perlu antri terlalu lama.    3. Jawab pertanyaan screening dengan jujur   Biasanya, petugas medis akan melakukan screening pada setiap pasien. Ada beberapa pertanyaan yang akan diajukan seperti apakah memiliki gejala sakit yang mengarah ke Covid-19, apakah pernah berkontak dengan pasien yang tertular virus tersebut dan lain-lain. Jawab pertanyaan tersebut dengan jujur supaya petugas medis bisa memberikan tindakan medis yang tepat.    Selain itu, jawaban jujur juga bisa membantu melindungi para petugas medis yang selama ini berada di garda terdepan dalam penanggulangan virus Covid-19.   4. Hindari berbincang dengan pasien lain   Ingat, penularan virus bisa terjadi lewat droplet (cairan yang keluar dari mulut dan hidung). Cairan itu bisa keluar ketika orang berbicara, bersin atau batuk. Karena itu, sangat disarankan untuk tidak berbincang atau mengobrol dengan pasien lain di rumah sakit.    Semoga tips ini bermanfaat dan ingat untuk selalu menjalani protokol kesehatan ya, Wong Coco Family!  

 01 September 2020