Artikel

Pesan dr Reisa: Olahraga di Tempat Umum Wajib Pakai Masker!

25 Juli 2020
Pesan dr Reisa: Olahraga di Tempat Umum Wajib Pakai Masker!

dr Reisa Broto Asmoro, salah satu anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, belum lama ini mengingatkan protokol kesehatan ketika berolahraga di fase  New Normal (kenormalan baru) yang salah satunya adalah tetap memakai masker jika olahraga dilakukan di luar rumah dengan situasi yang ramai.

dr Reisa ikut mengomentari hal ini karena ada perdebatan yang muncul tentang pemakaian masker ketika berolahraga. Sebagian ada yang berpendapat, masker lebih baik dilepas karena bisa menyebabkan kita sulit bernapas. Namun, ada juga yang menyarankan, disarankan untuk tetap pakai masker agar aman dari infeksi virus corona (Covid-19).

dr Reisa menjelaskan, saat pandemi Covid-19 yang masih terjadi sampai sekarang, yang disarankan adalah olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang agar kebugaran tubuh terjaga. Bila olahraga di luar rumah tidak memungkinkan, cukup olahraga di dalam rumah dengan memanfaatkan barang-barang yang ada.

Senada dengan anjuran dr Reisa, dilansir dari laman situs detikHealth, dr Michael Triangto, SpKO, ahli kedokteran olahraga dari Slim + Health Sports Therapy, mengungkapkan bahwa masyarakat yang kebanyakan berolahraga ringan demi kebugaran di tempat umum sebaiknya tetap menggunakan masker demi mencegah penularan Covid-19. Memang akan terasa tidak nyaman, tapi tetap memakai masker tidak berbahaya bagi kesehatan.

 

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) juga pernah menjelaskan bahwa pemakaian masker saat berolahraga tergantung dari tujuan olahraganya. Jika hanya ingin meningkatkan imun tubuh maka olahraga sebaiknya dilakukan dengan intensitas ringan sampai sedang dan dalam kasus ini tidak ada masalah jika tetap mengenakan masker. 

Sementara, bagi mereka yang berolahraga dengan intensitas berat karena ingin meningkatkan performa, seperti yang dilakukan para atlet, memang tidak disarankan untuk tetap memakai masker. Semoga informasi ini bermanfaat dan jika Wong Coco Family ingin penjelasan lebih lengkap, bisa berkonsultasi langsung dengan ahli medis.

 

“Lihat Artikel Lainnya”

Kerja Akhir Pekan Berisiko Depresi, Jangan Dibiasakan Ya!

Kerja Akhir Pekan Berisiko Depresi, Jangan Dibiasakan Ya!

Setelah lelah bekerja dari hari Senin sampai Jumat, akhir pekan sudah seharusnya bisa menjadi waktu untuk beristirahat dan keluar dari pekerjaan. Bekerja saat akhir pekan mungkin tidak apa-apa, tapi usahakan untuk tidak terlalu sering. Kenapa sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering? Sebuah studi mengungkapkan bahwa mereka yang bekerja di akhir pekan menjadi lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental. Studi terbaru di Inggris dan sudah dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health, menunjukkan wanita dan pria yang bekerja pada akhir pekan lebih berisiko mengalami depresi. Studi tersebut meneliti data survei dari 11.215 laki-laki dan 12.188 perempuan yang bekerja di Inggris pada tahun 2010-2012. Setengah dari partisipan wanita bekerja di akhir pekan beberapa kali dan jumlah pria yang bekerja di akhir pekan lebih banyak (mencapai dua per tiganya). Hasilnya, para peneliti dalam studi tersebut menemukan wanita yang bekerja di akhir pekan punya lebih banyak gejala depresi ketimbang wanita yang hanya bekerja saat hari kerja. Untuk para pria, juga memiliki lebih banyak gejala depresi saat bekerja di akhir pekan. Melihat hasil studi tersebut, para peneliti menyarankan agar pemilik usaha untuk mempertimbangkan pengaturan jam kerja yang lebih mendukung kesehatan. Pengusaha seharusnya sadar bahwa jam kerja yang panjang dan tetap bekerja di akhir pekan bisa membahayakan kesehatan mental pekerja.

 06 Maret 2020
5 Tren Olahraga di Tahun 2021

5 Tren Olahraga di Tahun 2021

Memasuki 2021, pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Walaupun beberapa kegiatan, seperti bekerja di kantor, sudah berjalan seperti biasa dengan tetap menjalani protokol kesehatan, masih banyak kegiatan yang sangat disarankan untuk tetap dilakukan di rumah saja, seperti berolahraga. Berikut adalah 5 tren olahraga di tahun 2021. Yoga Yoga adalah salah satu tren olahraga di masa pandemi karena selain bisa dilakukan di rumah saja, cukup banyak gerakan yoga yang bisa dilakukan oleh orang awam atau pemula. Secara umum, latihan yoga berfokus pada pernapasan, kekuatan, dan fleksibilitas untuk meningkatkan kualitas mental dan fisik. Tidak hanya bisa membuat tubuh bugar, yoga juga mampu menurunkan stres dan membuat tubuh lebih tenang. Senam aerobik Selain yoga, senam aerobik juga menjadi olahraga yang banyak diminati di masa pandemi Covid-19 karena bisa dilakukan di rumah. Mereka bisa melakukan senam aerobik bersama sahabat atau kerabat melalui aplikasi online. Trampoline Rebounder atau trampoline kecil saat ini sudah cukup populer. Tidak hanya karena bisa muat di ruangan yang sempit, rebounder juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh karena bisa membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengasah keseimbangan. Jogging Jogging sejatinya juga salah satu olahraga yang banyak penggemarnya dan cukup banyak yang melakukannya selama masa pandemi. Walaupun bisa dilakukan di luar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, ada baiknya olahraga yang satu ini dilakukan nanti saat pandemi sudah berakhir. Sepeda Bersepeda juga salah satu jenis olahraga favorit di tengah pandemi Covid-19. Jenis olahraga ini dapat dilakukan dari berbagai usia dan sangat menyenangkan karena selain bisa menyehatkan tubuh, bersepeda juga bisa menyegarkan pikiran. Namun karena kegiatan bersepeda ini hanya bisa dilakukan di luar rumah, ada baiknya tidak dilakukan terlebih dahulu selama pandemi belum berakhir. Semoga informasi ini bermanfaat!

 01 Maret 2021