Artikel

Terbiasa Makan Sayuran Mentah, Berbahayakah?

15 Juli 2020
Terbiasa Makan Sayuran Mentah, Berbahayakah?

Sayur mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Nah, karena alasan tidak ingin kehilangan nutrisi yang terkandung dalam sayur, ada orang-orang yang langsung mengonsumsi sayur dalam keadaan mentah atau tanpa proses pemasakan.

 

Apakah kebiasaan tersebut tidak berbahaya? 

 

Dilansir dari laman situs detikHealth, Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK(K) mengatakan bahwa mengonsumsi sayur dalam keadaan mentah memang baik agar kandungan nutrisi pada sayur tidak terbuang seperti pada sayur yang melalui proses pemasakan.

 

Tapi dr Samuel mengingatkan kita semua untuk tidak terus-menerus mengonsumsi sayuran mentah. Kenapa? Karena menurut dr Samuel, terlalu sering makan sayuran mentah juga bisa berisiko bagi kesehatan tubuh yang salah satunya adalah melemahkan enzim pencernaan.

Hal ini bisa terjadi karena proses kerja saluran cerna yang berat dalam mencerna sayur mentah. Efeknya bisa berujung pada defisiensi terhadap enzim B12. Karena itulah, dr Samuel menyarankan untuk selalu mengonsumsi makanan dengan seimbang. 

 

Setelah menyimak penjelasan dari Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK(K), bisa kita simpulkan bahwa mengonsumsi sayuran mentah memang bermanfaat, tapi sebaiknya tidak berlebihan agar kesehatan sistem pencernaan kita terjaga. Selain itu, jangan lupa juga untuk mencucinya sampai benar-benar bersih saat ingin mengonsumsi sayuran mentah, ya! Semoga informasi ini bermanfaat dan jika Wong Coco Family ingin mengetahui informasi lebih lengkap tentang hal ini bisa berkonsultasi langsung dengan ahli medis atau ahli gizi.

 

“Lihat Artikel Lainnya”

Tips Tubuh Tetap Sehat dan Bugar Selama Berpuasa

Tips Tubuh Tetap Sehat dan Bugar Selama Berpuasa

Selama menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, umat Muslim diharuskan untuk menahan makan dan juga minum selama kurang lebih 12 jam. Jadi cukup wajar jika tubuh akan terasa lemas dan juga lelah.  Tetapi, bukan berarti Wong Coco Family tidak bisa memiliki tubuh yang sehat dan bugar ketika sedang berpuasa lho. Berikut adalah tips untuk tetap sehat dan bugar selama menjalani ibadah puasa. Jangan lupa sahur Salah satu cara menjaga stamina tubuh selama menjalani puasa adalah selalu makan sahur. Sahur penting karena makanan yang kita konsumsi saat sahur akan berpengaruh pada kinerja tubuh selama kita berpuasa. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks saat sahur sangat disarankan agar perut bisa terasa kenyang lebih lama. Contoh dari karbohidrat kompleks adalah nasi merah, roti gandum, singkong, dan ubi. Penuhi kebutuhan tidur Cara selanjutnya adalah memaksimalkan waktu tidur. Ini penting karena selama berpuasa, kita harus bangun lebih awal untuk makan sahur. Hal ini bisa menyebabkan menyebabkan kita kurang tidur sehingga ketika beraktivitas badan akan terasa lemas. Karena itu, usahakan untuk bisa tidur lebih cepat dari biasanya, dan maksimalkan waktu tidur selama 6–8 jam per hari agar tubuh bisa lebih bugar selama menjalani ibadah puasa di siang hari. Penuhi asupan cairan tubuh Minum yang cukup juga salah satu cara untuk tetap bugar selama menjalani puasa. Selama bulan puasa, seringkali kita lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Ingat, 80 persen tubuh kita adalah cairan, sehingga saat asupan cairan kurang, tubuh menjadi lebih mudah mengalami dehidrasi. Dehidrasi inilah yang akhirnya membuat stamina kita menurun. Agar asupan cairan tercukupi, minumlah dua gelas air putih ketika berbuka, empat gelas ketika makan malam sampai menjelang tidur, dan dua gelas ketika santap sahur. Olahraga ringan Wong Coco Family juga harus tetap berolahraga selama bulan Ramadhan karena bisa membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar saat menjalani puasa. Pilihlah jenis olahraga yang lebih ringan supaya tidak terlalu menguras energi, seperti yoga, bersepeda, dan berenang. Wong Coco Family bisa melakukannya 30–60 menit menjelang berbuka puasa. Semoga tips ini bermanfaat!

 20 April 2020
Berhenti Pakai Make Up? Ini yang Terjadi Pada Otak Kita

Berhenti Pakai Make Up? Ini yang Terjadi Pada Otak Kita

Kebiasaan memakai make up yang dilakuan oleh mayoritas para wanita di dunia ini ternyata juga direkam oleh otak. Karena itu, tidak heran ketika kita berhenti memakai make up, otak juga akan bereaksi pada perubahan kebiasaan ini. Menurut Jennifer Pepper, psikoterapis asal Amerika Serikat, ketika memakai make up, secara tidak sadar kita akan mengirimkan pesan ke otak bahwa ada kekurangan di wajah yang harus ditutupi dengan make up. Sehingga, kita akan merasa bahagia dengan adanya perubahan pada wajah karena make up dan membuat make up sebagai bagian dari identitas diri. Karena itu, saat kita berhenti memakai make up, otak seakan merasa ada sesuatu yang terlewati dalam rutinitas sehari-hari. Sinyal ini bisa berakibat pada munculnya perasaan kurang percaya diri. Terapis bernama Meaghan Rice, dilansir dari Yahoo, mengungkapkan bahwa perubahan kebiasaan ini sebenarnya bisa dilatih seperti saat kita rutin memakai make up. Tetapi, proses ini sudah pasti akan membutuhkan waktu sampai akhirnya otak kita terbiasa dengan rutinitas yang baru. Rice menjelaskan, otak akan melakukan kalibrasi ulang terhadap self-image kita yang baru. Ketika kita mulai menyadari bahwa make up bukan lagi bagian yang terpenting dari kehidupan kita, otak secara perlahan menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang baru ini. Selama proses ini, kita bisa membantu otak untuk mencerna kebiasaan baru ini dengan beberapa cara. Seperti, katakan pada diri sendiri, “Aku tetap cantik tanpa make up”, “Aku tetap berarti meskipun tanpa make up”, dan “Aku dinilai bukan dari penampilanku saja”. Tidak hanya bisa membantu otak menanamkan konsep diri yang baru, hal ini juga penting dalam proses kita membangun self-love.  Memberikan waktu istirahat pada kulit wajah dari make up juga bisa membuat kulit menjadi lebih sehat karena berhenti memakai make up bisa membantu membuat kulit bernapas kembali karena terbukanya pori-pori kulit.

 06 Juni 2020
Ini Manfaat Makan Tepat Waktu dan Teratur

Ini Manfaat Makan Tepat Waktu dan Teratur

Tinggal di kota besar, seperti Jakarta, tidak jarang membuat menyita waktu. Tidak heran jika waktu makan pun sering kali terlewat dan tidak sesuai jadwal makan yang benar. Padahal, membiasakan makan tepat waktu sesuai jadwal itu sangat baik bagi kesehatan tubuh. Apa saja manfaatnya? Dilansir dari laman situs lifestyle okezone, menurut dr Sri Sukmaniah SpGK saat presentasinya dalam konferensi pers Gerakan Lambung Sehat Indonesia di Rumah Makan Anglo, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (8/7/2010), "Jadwal makan kita harus teratur. Yang baik janganlah memulai makan setelah Anda benar-benar lapar. Atur waktu makan Anda seperti makan pagi berkisar jam 06.00-08.00, makan siang jam 12.00-13.00. Dan makan malam jangan di atas jam 20.00." Dr Sri menjelaskan, dengan makan yang teratur, maka tubuh kita akan sehat dan bugar. Tubuh membutuhkan zat-zat gizi yang lengkap, sehingga tubuh kita sehat. Sehat artinya tidak mudah sakit. Sedangkan bugar adalah kita tidak merasakan kelelahan saat melakukan kegiatan dalam sehari-hari. Di antara jam makan utama, tubuh juga diperbolehkan mengonsumsi makanan selingan. Namun, Wong Coco Family harus memilih selingan yang sehat seperti buah, agar-agar, kacang rebus, atau kacang panggang. Yang tidak boleh dilupakan adalah, jangan biasakan diri terlambat makan atau makan tidak teratur. Beberapa studi juga mengungkapkan, dengan makan teratur tubuh akan punya metabolisme yang lebih baik ketimbang makan yang tidak teratur. Dengan metabolisme yang baik, kita bisa lebih mengontrol berat badan. Jadi, salah kaprah jika mau menurunkan berat badan justru melewati jam makan. Semoga informasi ini bermanfaat!

 18 Februari 2020