Artikel

Tips Atasi Nyeri Leher dan Lutut Saat WFH

06 Juni 2020
Tips Atasi Nyeri Leher dan Lutut Saat WFH

Sering merasakan nyeri leher dan lutut selama Work From Home (WFH) di masa pandemi virus corona ini? Berikut adalah beberapa gerakan sederhana yang direkomendasikan oleh dr. Michael Triangto dari Slim and Health Sports Therapy yang dilansir dari laman situs liputan6.com.

Mengatasi Nyeri Leher

Menurut dr. Michael, untuk mengatasi nyeri leher, Wong Coco Family bisa melakukan beberapa peregangan. Dengan posisi duduk, satukan kedua tangan, lalu letakkan di bawah dagu dengan posisi sedikit mendongak kemudian hitung sampai lima hitungan.

Dilanjutkan dengan menundukkan kepala dan beri tekanan sedikit di kepala bagian belakang memakai jari tangan, hitung sampai lima hitungan. Selanjutnya, letakkan tangan kanan di bawah dagu lalu dorong kepala memakai tangan untuk menengok ke sebelah kanan dan tahan sampai lima hitungan.

Lakukan hal yang sama dengan tangan kiri lalu dilanjutkan dengan menengok ke arah kiri. Kemudian dilanjutkan dengan mendekatkan kepala ke pundak kanan lalu tarik dengan bantuan tangan kanan. Lakukan juga sebaliknya ke sisi kiri dan taruh tangan kiri di kepala. Seluruh gerakan dilakukan dalam lima hitungan untuk bisa membantu meredakan nyeri leher.

Meredakan Nyeri Lutut

Sementara untuk meredakan lutut, Wong Coco Family harus melakukannya dengan berdiri kemudian letakkan kedua tangan di atas meja. Dilanjutkan dengan membuka kaki lebih lebar dari jarak kedua tangan yang jadi tumpuan.

Perlahan turunkan tubuh dengan cara melipat kaki sebelah kanan menjadi hampir 90 derajat. Badan usahakan tetap tegak. Naik ke titik semula dan lakukan hal yang sama dengan kaki kiri.

Selamat mencoba dan semoga bisa membantu meredakan rasa nyeri di leher dan lutut yang Wong Coco Family rasakan. Jika rasa nyeri masih terasa, ada baiknya segera berkonsultasi langsung dengan ahli medis.

“Lihat Artikel Lainnya”

Manfaat Cincau Hitam bagi Kesehatan Tubuh Kita

Manfaat Cincau Hitam bagi Kesehatan Tubuh Kita

Cincau hitam yang biasanya digunakan sebagai campuran es buah atau minuman kaleng ini memiliki tekstur kenyal seperti jelly. Tidak hanya dingin menyegarkan menghapus dahaga, cincau hitam juga kaya akan manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Apa saja? Berikut adalah beberapa manfaat cincau hitam bagi kesehatan tubuh kita. Bantu Atasi Sembelit Pola makan yang tidak teratur dan kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan sembelit. Nah, untuk membantu mengatasi sembelit, kita bisa mengonsumsi cincau hitam yang kaya serat. Bantu Meredakan Perut Kembung Masuk angin dan mual ketika menempuh perjalanan jauh bisa menyebabkan perut terasa kembung. Tidak perlu khawatir karena dengan mengonsumsi cincau hitam gejala perut kembung dan mual bisa diatasi. Membantu Program Diet Cincau hitam yang rendah kalori tapi tinggi serat bisa membantu mereka yang sedang menjalani program diet yang sehat. Agar programnya berhasil, saat mengonsumsinya, jangan memakai gula atau pemanis tambahan ya. Bantu Cegah Risiko Diabetes Melitus, Penyakit Jantung, & Stroke Kandungan serat pada cincau hitam bisa mengikat gula, lemak, dan kolesterol dalam tubuh. Hal ini bermanfaat untuk bisa membantu menurunkan kita terkena resiko diabetes melitus, penyakit jantung, dan stroke. Semoga informasi tentang manfaat cincau hitam bagi kesehatan tubuh ini bermanfaat untuk Wong Coco Family semua. Jika Wong Coco Family ingin mengonsumsi cincau hitam dengan cara yang praktis, pilihlah Wong Coco Cin Cau yang dibuat dengan ekstrak daun cincau hitam dan diproses tanpa menggunakan pemanis buatan. Minuman segar ini juga sangat cocok untuk dinikmati ketika cuaca terik.

 27 Maret 2020
Kapan Sih Seharusnya Kita Menggosok Gigi, Sebelum atau Sesudah Makan?

Kapan Sih Seharusnya Kita Menggosok Gigi, Sebelum atau Sesudah Makan?

Mungkin masih ada dari Wong Coco Family yang masih bingung, menggosok gigi itu sebaiknya sebelum atau sesudah makan? Sebenarnya sikat gigi sebelum atau sesudah makan itu tidak ada yang salah. Tapi, kalau dibandingkan, maka akan lebih baik dilakukan setelah makan. Kenapa sebaiknya setelah makan? Supaya bakteri dari sisa makanan tidak sempat menempel dan merusak gigi. Tetapi, satu hal yang harus dipahami adalah sebaiknya beri jeda waktu sebelum menyikat gigi, karena menyikat gigi sesaat setelah makan justru bisa menyebabkan rusaknya gigi. Dilansir dari laman situs CNN Indonesia, Prof Melanie Sadono Djamil, Ketua Divisi Pendidikan dan Litbang PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), mengungkapkan bahwa, "Sikat gigi itu 15 atau 20 menit setelah makan. Berikan kesempatan kepada saliva (air liur) untuk membantu proses pencernaan karena alfa amilase dan enzim lainnya dilepaskan setelah makan." Prof Melanie Sadono Djamil menjelaskan, di dalam mulut ada saliva (air liur) yang sifatnya buffer effect (penyeimbang). Ketika makan, pH normal saliva yang awalnya 6,8 akan turun sampai mencapai pH kritis, yaitu 4. Nah, jika setelah makan langsung sikat gigi, maka struktur alami saliva tersebut bisa rusak dan berpengaruh pada fungsinya terhadap proses pencernaan. Itulah sebabnya, sebaiknya tunggu dulu 15-20 menit, sehingga pH saliva telah kembali normal. Tidak hanya itu, langsung menyikat gigi setelah selesai makan juga bisa membuat email gigi lemah. Terlebih lagi kalau kita mengonsumsi makanan atau minuman yang sifatnya asam. Asam bisa 'membakar' enamel gigi dan lapisan di bawahnya (dentin). Menyikat Gigi di Waktu yang Salah Sebabkan Korosi Menyikat gigi di waktu yang salah, seperti sebelum 15 menit setelah makan, bisa menyebabkan asam naik lebih tinggi pada gigi, yang akhirnya bisa menyebabkan korosi atau pengikisan terjadi lebih cepat dan akibatnya bisa terjadi pembusukan gigi. Selain menyarankan untuk menunggu terlebih dahulu sebelum menyikat gigi setelah makan, Prof Melanie Sadono Djamil juga menyarankan untuk berkumur dengan air putih matang tiap kali selesai makan. Hal ini bisa membantu mempercepat pH saliva dalam mulut untuk kembali normal, sehingga tidak akan sempat melemahkan email gigi. Semoga informasi ini bermanfaat dan jika Wong Coco Family ingin penjelasan lebih lengkap tentang hal ini bisa berkonsultasi langsung dengan ahli kesehatan gigi, yaitu dokter gigi. 

 24 Februari 2020