Artikel
Berhenti Pakai Make Up? Ini yang Terjadi Pada Otak Kita
Kebiasaan memakai make up yang dilakuan oleh mayoritas para wanita di dunia ini ternyata juga direkam oleh otak. Karena itu, tidak heran ketika kita berhenti memakai make up, otak juga akan bereaksi pada perubahan kebiasaan ini.
Menurut Jennifer Pepper, psikoterapis asal Amerika Serikat, ketika memakai make up, secara tidak sadar kita akan mengirimkan pesan ke otak bahwa ada kekurangan di wajah yang harus ditutupi dengan make up. Sehingga, kita akan merasa bahagia dengan adanya perubahan pada wajah karena make up dan membuat make up sebagai bagian dari identitas diri.
Karena itu, saat kita berhenti memakai make up, otak seakan merasa ada sesuatu yang terlewati dalam rutinitas sehari-hari. Sinyal ini bisa berakibat pada munculnya perasaan kurang percaya diri.
Terapis bernama Meaghan Rice, dilansir dari Yahoo, mengungkapkan bahwa perubahan kebiasaan ini sebenarnya bisa dilatih seperti saat kita rutin memakai make up. Tetapi, proses ini sudah pasti akan membutuhkan waktu sampai akhirnya otak kita terbiasa dengan rutinitas yang baru.
Rice menjelaskan, otak akan melakukan kalibrasi ulang terhadap self-image kita yang baru. Ketika kita mulai menyadari bahwa make up bukan lagi bagian yang terpenting dari kehidupan kita, otak secara perlahan menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang baru ini.
Selama proses ini, kita bisa membantu otak untuk mencerna kebiasaan baru ini dengan beberapa cara. Seperti, katakan pada diri sendiri, “Aku tetap cantik tanpa make up”, “Aku tetap berarti meskipun tanpa make up”, dan “Aku dinilai bukan dari penampilanku saja”.
Tidak hanya bisa membantu otak menanamkan konsep diri yang baru, hal ini juga penting dalam proses kita membangun self-love. Memberikan waktu istirahat pada kulit wajah dari make up juga bisa membuat kulit menjadi lebih sehat karena berhenti memakai make up bisa membantu membuat kulit bernapas kembali karena terbukanya pori-pori kulit.