Artikel

Tidak Cuma untuk Kulit, Jus Lidah Buaya Juga Banyak Manfaat untuk Kesehatan

04 Februari 2020
Tidak Cuma untuk Kulit, Jus Lidah Buaya Juga Banyak Manfaat untuk Kesehatan

Tanaman lidah buaya (aloe vera) mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Beberapa nutrisi yang terkandung di dalam lidah buaya adalah gula, sejumlah enzim, vitamin, mineral, sterol, saponin, asam amino, asam salisilat, serta senyawa khusus, seperti anthraquinones.

Selain dimanfaatkan untuk kecantikan dan kesehatan kulit, lidah buaya juga bisa dibuat menjadi jus lidah buaya yang memiliki berbagai manfaat terhadap kesehatan tubuh, seperti:

1. Cegah dehidrasi

Tanaman lidah buaya kaya kandungan air yang bisa membantu mencegah dan mengatasi dehidrasi. Bagi Wong Coco Family yang rajin berolahraga, jus lidah buaya bisa menjadi salah satu pilihan minuman yang bisa membantu memulihkan stamina tubuh. Selain itu, bisa juga membantu membersihkan asam laktat yang menumpuk setelah aktivitas olahraga.

2. Bantu atasi sembelit

Untuk mereka yang sedang mengalami sembelit, bisa mengonsumsi jus lidah buaya untuk membantu mengatasinya. Kandungan anthraquinones yang ada di dalam lidah buaya memiliki efek laksatif (pencahar). Tapi ingat, jangan dikonsumsi berlebih dan dalam jangka waktu yang lama.

3. Bantu kontrol kadar gula darah

Jus lidah buaya juga bisa membantu mengontrol kadar gula darah. Tapi untuk manfaat yang satu ini masih kontroversi, karena ada penelitian lain yang menunjukkan hasil sebaliknya.

Itulah beberapa manfaat jus lidah buaya terhadap kesehatan tubuh. Jus ini memang bisa membantu menjaga kesehatan tubuh. Namun, kalau Wong Coco Family punya kondisi kesehatan khusus, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi jus lidah buaya.

Semoga informasinya bermanfaat dan jika Wong Coco Family ingin mengonsumsi atau menjadikan aloe vera sebagai salah satu bahan tambahan untuk minuman segar, ada pilihan yang cepat dan praktis yaitu Wong Coco Aloe Vera. Produk Wong Coco Aloe Vera ini dibuat dengan tanpa pemanis buatan, serta menggunakan aloe vera yang berasal dari perkebunan sendiri.

“Lihat Artikel Lainnya”

New Normal, Beradaptasi dengan Kondisi Baru Ketimbang Terus Meratapi

New Normal, Beradaptasi dengan Kondisi Baru Ketimbang Terus Meratapi

Mungkin tidak sedikit dari kita yang merasa khawatir memasuki era New Normal yang akan dijalani dalam beberapa fase mulai bulan Juni ini. Kekhawatiran ini cukup wajar karena masa New Normal ini sudah mulai dijalankan padahal pandemi Covid-19 belum berakhir. Agar lebih mengerti, mari simak penjelasan berikut ini. Dilansir dari laman situs fimela.com, seperti ditulis Urban Dictionary, New Normal merupakan keadaan dimana beberapa perubahan dramatis sudah terjadi karena suatu kejadian. Dan karena kejadian tersebut membuat kita semua harus mampu beradaptasi dengan situasi ketimbang terus meratapi apa yang terjadi. Jika dilihat dalam konteks New Normal saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, pemerintah Indonesia yang sebelumnya memberlakukan masa karantina di rumah ingin merubahnya menuju fase New Normal agar warga bisa berkegiatan dengan normal seperti sedia kala. Ini dilakukan karena melihat kenyataan bahwa pandemi Covid-19 diprediksi oleh banyak ahli kesehatan dunia masih akan cukup lama berlangsung, sedangkan kegiatan ekonomi di negara kita harus segera kembali ke sedia kala. Jika New Normal tidak segera diberlakukan, ekonomi akan terganggu dan efeknya akan sangat besar. Apa efeknya? Akan lebih banyak lagi pekerja yang terkena PHK karena banyak perusahaan yang harus ditutup karena kegiatan ekonomi tidak berjalan dengan normal. Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi. Nah, sebagai warga negara kita harus berusaha untuk beradaptasi dengan masa New Normal.  Rasa khawatir memang wajar tapi usahakan untuk tetap tenang dan berkegiatan seperti biasa dengan tetap menjalani protokol kesehatan yang berlaku sebelumnya. Selain itu, negara yang ingin menjalani fase juga sebelumnya harus mengikuti beberapa ketentuan yang disyaratkan oleh badan kesehatan dunia, WHO berikut ini. Memiliki bukti penularan Covid-19 di wilayahnya sudah bisa dikendalikan. Sistem kesehatan mulai dari rumah sakit sampai peralatan medis mampu melakukan identifikasi, isolasi, pengujian, pelacakan kontak, hingga melakukan karantina orang yang terinfeksi. Resiko wabah virus corona harus ditekan untuk wilayah atau tempat dengan kerentanan tinggi, terutama untuk rumah lansia, fasilitas kesehatan mental, serta kawasan pemukiman padat. Resiko terhadap kasus dari pembawa virus yang masuk ke suatu wilayah harus dikendalikan Warga harus diberikan kesempatan untuk memberi masukan, berpendapat, dan dilibatkan dalam proses masa transisi fase New Normal versi WHO ini. Itulah beberapa ketentuan yang disyaratkan oleh badan kesehatan dunia, WHO. Kalau suatu negara memang belum memenuhi kriteria di atas, fase New Normal sudah pasti tidak akan mendapat izin dari WHO. Semoga informasi ini bermanfaat!  

 10 Juni 2020
Ini Olahraga yang Ampuh Turunkan Kadar Kolesterol

Ini Olahraga yang Ampuh Turunkan Kadar Kolesterol

Mungkin tidak sedikit Wong Coco Family yang sudah tahu bahwa ada dua jenis kolesterol yaitu kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL) dan kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL). Dari dua jenis itu, hanya kolesterol yang baik saja yang dibutuhkan oleh tubuh karena bisa membantu dinding sel tetap fleksibel dan dibutuhkan untuk membuat beberapa hormon. Sementara jenis kolesterol jahat justru bisa mengendap di dinding pembuluh darah dan bisa berujung pada penyakit seperti stroke, serangan jantung dan gagal ginjal. Ada banyak cara untuk menurunkan kolesterol jahat salah satunya dengan olahraga. Olahraga adalah aktivitas fisik yang memang sudah terbukti bisa memberikan manfaat positif bagi tubuh jika dilakukan secara rutin, termasuk untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi. Untuk mereka yang punya kadar kolesterol tinggi, olahraga bisa membantu membakar kalori, sehingga energi yang dihasilkan oleh lemak bisa terbakar. Ada 2 jenis olahraga yang biasanya digunakan untuk membantu menurunkan kadar kolestrol jahat yaitu aerobik dan anaerobik. Olahraga Aerobik Olahraga yang membutuhkan banyak oksigen dan gerakan yang cepat ini diyakini lebih cepat membakar kalori dari lemak. Berikut adalah olahraga yang termasuk jenis olahraga aerobik: 1. Jogging 2. Renang 3. Bersepeda 4. Senam zumba. Olahraga Anaerobik Olahraga jenis ini tidak memerlukan banyak gerakan dan oksigen tapi mampu membakar lemak, walaupun memang memerlukan durasi yang lebih lama dari aerobik. Olahraga yang termasuk olahraga anaerobik adalah: 1.  Yoga 2. Mengangkat barbel 3. Fitness Itulah jenis-jenis olahraga yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Semoga informasi ini bermanfaat!

 14 Februari 2020
Tips Puasa Tetap Lancar di Tengah Pandemi Covid-19

Tips Puasa Tetap Lancar di Tengah Pandemi Covid-19

Seperti bulan Ramadan tahun 2020 yang lalu, bulan puasa tahun ini kita semua masih harus tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus corona yang saat ini masih menjadi pandemi di banyak negara, termasuk Indonesia. Dilansir dari laman situs kesehatan halodoc.com, berikut adalah beberapa tips puasa yang bisa Wong Coco Family tetap lancar di tengah pandemi Covid-19 yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).   Pastikan Kebutuhan Gizi dan Air Tercukupi   Tidak hanya untuk mempertahankan stamina yang diperlukan untuk beraktivitas, gizi yang cukup dapat menjaga imun tubuh sehingga bisa meminimalisir risiko terinfeksi virus Covid-19. Karena itu, Wong Coco Family harus selalu memperhatikan asupan gizi dan hidrasi saat berbuka dan santap sahur. Konsumsilah makanan bernutrisi tinggi dan jangan lupa untuk juga menjaga asupan air minimal 8 gelas per hari.   Selalu Berolahraga   Puasa bukan alasan untuk tidak berolahraga dan bermalas-malasan sepanjang hari. Wong Coco Family tetap harus melakukan kegiatan fisik, seperti olahraga ringan, selama berpuasa agar kebugaran tubuh tetap terjaga dan menurunkan stres. Tapi ingat, karena masih pandemi, cukup lakukan olahraga di dalam rumah saja atau mengikuti kelas online, seperti yoga atau aerobik di rumah.   Stop Merokok   Selama berpuasa, terlebih saat pandemi masih berlangsung, kita semua disarankan untuk stop merokok. Perokok biasanya sudah memiliki kapasitas paru-paru yang berkurang. Nah, kondisi ini bisa meningkatkan risiko seseorang terjangkit virus corona dan akhirnya bisa menyebabkan seseorang tidak bisa menjalankan ibadah puasa dengan maksimal.   Tidak Memaksakan Diri Berpuasa Ketika Sakit   Mereka yang sakit, termasuk yang terinfeksi virus corona, tidak diwajibkan berpuasa.  Jangan memaksakan diri berpuasa jika sakit, karena mungkin saja bisa memperburuk keadaan karena tubuh tidak memiliki tenaga ekstra untuk melawan penyakit.   Itulah beberapa tips puasa tetap lancar di tengah pandemi Covid-19. Selamat berpuasa untuk Wong Coco Family yang menjalaninya dan ingat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, ya!

 01 April 2021