Artikel

Cukup Rajin Cuci Tangan, Flu Bisa Dicegah

16 Januari 2020
Cukup Rajin Cuci Tangan, Flu Bisa Dicegah

Pasti tidak sedikit dari Wong Coco Family yang pernah mendengar sebuah saran, kalau tidak mau tertular flu maka sebaiknya kita rajin mencuci tangan. Benarkah saran ini atau hanya sekedar mitos belaka yang tidak perlu dipercaya?

Penting untuk diketahui, tangan adalah salah satu bagian tubuh yang paling sering kita pakai untuk berkegiatan. Saat tangan kita memegang atau menyentuh benda - benda, kemungkinan bakteri banyak bersarang di bagian tubuh yang satu ini juga semakin besar.

Dilansir dari laman situs DetikHealth, seorang ahli kesehatan bernama dr. Helmin Agustina Silalahi, mengungkapkan, "Virus flu akan menular melalui benda-benda di sekitar manusia melalui salah satu organ tubuh yang paling mobile, yaitu tangan. Kebersihan tangan akan membantu mencegah perpindahan virus dari tangan penderita ke tubuh manusia sehat lainnya."

dr. Helmin menambahkan, cuci tangan ini semakin penting dilakukan saat kita sedang terkena flu. Kenapa? Karena tangan akan menjadi lebih sering terkena bagian mulut dan hidung saat sedang bersin. Karena itulah penting untuk lebih rajin mencuci tangan supaya orang sekitar kita tidak ikut terkena virus flu.

Mencuci tangan terbukti efektif untuk menghilangkan berbagai macam virus, kuman, dan bakteri yang ada di tangan kita. Tapi ingat, jangan asal mencuci tangan. Cara mencuci tangan yang tepat adalah dilakukan selama 10 detik di bawah air yang mengalir dan sebaiknya memakai sabun.

Selain harus lebih rajin mencuci tangan, mereka yang terkena flu juga disarankan untuk menggunakan masker dan segera mengonsumsi obat-obatan yang tepat agar bisa lekas sembuh. Jika sudah mengonsumsi obat-obatan tapi belum juga sembuh, segeralah periksa ke dokter atau klinik terdekat untuk mendapat pengobatan yang lebih akurat!

“Lihat Artikel Lainnya”

Pesan dr Reisa: Olahraga di Tempat Umum Wajib Pakai Masker!

Pesan dr Reisa: Olahraga di Tempat Umum Wajib Pakai Masker!

dr Reisa Broto Asmoro, salah satu anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, belum lama ini mengingatkan protokol kesehatan ketika berolahraga di fase  New Normal (kenormalan baru) yang salah satunya adalah tetap memakai masker jika olahraga dilakukan di luar rumah dengan situasi yang ramai. dr Reisa ikut mengomentari hal ini karena ada perdebatan yang muncul tentang pemakaian masker ketika berolahraga. Sebagian ada yang berpendapat, masker lebih baik dilepas karena bisa menyebabkan kita sulit bernapas. Namun, ada juga yang menyarankan, disarankan untuk tetap pakai masker agar aman dari infeksi virus corona (Covid-19). dr Reisa menjelaskan, saat pandemi Covid-19 yang masih terjadi sampai sekarang, yang disarankan adalah olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang agar kebugaran tubuh terjaga. Bila olahraga di luar rumah tidak memungkinkan, cukup olahraga di dalam rumah dengan memanfaatkan barang-barang yang ada. Senada dengan anjuran dr Reisa, dilansir dari laman situs detikHealth, dr Michael Triangto, SpKO, ahli kedokteran olahraga dari Slim + Health Sports Therapy, mengungkapkan bahwa masyarakat yang kebanyakan berolahraga ringan demi kebugaran di tempat umum sebaiknya tetap menggunakan masker demi mencegah penularan Covid-19. Memang akan terasa tidak nyaman, tapi tetap memakai masker tidak berbahaya bagi kesehatan.   Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) juga pernah menjelaskan bahwa pemakaian masker saat berolahraga tergantung dari tujuan olahraganya. Jika hanya ingin meningkatkan imun tubuh maka olahraga sebaiknya dilakukan dengan intensitas ringan sampai sedang dan dalam kasus ini tidak ada masalah jika tetap mengenakan masker.  Sementara, bagi mereka yang berolahraga dengan intensitas berat karena ingin meningkatkan performa, seperti yang dilakukan para atlet, memang tidak disarankan untuk tetap memakai masker. Semoga informasi ini bermanfaat dan jika Wong Coco Family ingin penjelasan lebih lengkap, bisa berkonsultasi langsung dengan ahli medis.  

 25 Juli 2020
Penyebab Perih di Lambung dan Tips Mengatasinya

Penyebab Perih di Lambung dan Tips Mengatasinya

Rasa nyeri yang terasa di perut bisa berasal dari kondisi yang mempengaruhi berbagai organ. Organ yang terpengaruh sampai menyebabkan perih & panas adalah lambung. Tidak cuma perih dan panas, ada beberapa gangguan yang bisa terjadi pada lambung seperti kembung, begah, mual, nyeri pada ulu hati, sampai cegukan. Dilansir dari laman situs detikhealth, faktor yang menyebabkan lambung terasa perih dan panas adalah naiknya asam lambung. Tidak hanya perih dan panas, naiknya asam lambung juga bisa menyebabkan iritasi pada kerongkongan. Perut panas dan perih di lambung juga bisa disebabkan oleh konsumsi coklat, kafein, alkohol, & rokok. Berikut adalah beberapa makanan untuk membantu mengatasi rasa perih di lambung. 1. Buah Pisang Buah ini bisa membantu menetralisir asam lambung karena kadar pHnya yang rendah. Selain pisang, buah lain seperti melon, pir, pepaya juga bisa menjadi pilihan alternatif lainnya untuk mengurangi rasa perih pada lambung. 2. Sayuran Hijau Sayuran hijau, seperti brokoli, seledri, kol, bayam, dan lainnya bisa menjadi pilihan untuk membantu mengurangi rasa panas dan perih pada perut. Sayuran hijau mengandung asam yang rendah sehingga cocok menghilangkan gejala penyakit lambung. 3. Jahe Komposisi jahe yang dibutuhkan untuk membantu mengurangi rasa perih di lambung hanya 1-2 gram dan dikonsumsi sebelum makan. Sifat dari jahe adalah sebagai antiradang terhadap penyakit lambung. Semoga informasi ini bermanfaat dan jika sudah mengonsumsi 3 makanan diatas lambung masih terasa perih, segeralah konsultasi dengan ahli medis untuk mendapat solusi perawatan yang lebih baik.

 17 April 2020