Artikel

5 Kebiasaan Tidak Sehat yang Harus Dihindari di Bulan Puasa

01 April 2021
5 Kebiasaan Tidak Sehat yang Harus Dihindari di Bulan Puasa

Berpuasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi umat muslim. Mereka yang berpuasa harus menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, dari sebelum matahari terbit sampai terbenam. Dilansir dari laman situs kesehatan alodokter,com, dari sisi kesehatan, melakukan ibadah puasa bisa mendatangkan beberapa manfaat, seperti bisa membantu menurunkan berat badan, memperlambat penuaan, serta menurunkan risiko penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan kanker.

 

Puasa memang banyak sekali memang manfaatnya, namun ingat, ada beberapa kebiasan tidak sehat yang jika kita lakukan, bisa mengganggu kesehatan selama kita berpuasa di bulan Ramadan. Apa saja? 

  1. Tidak sahur

Santap sahur sangat disarankan untuk dilakukan karena jika tidak bisa membuat cadangan nutrisi dan energi tidak cukup hingga waktu berbuka. Hal inbi bisa mengakibatkan dehidrasi, tubuh terasa lemas, kurang gula darah, dan sakit kepala.

 

  1. Langsung tidur setelah makan sahur

 

Langsung tidur setelah makan bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan salah satunya adalah penyakit asam lambung (GERD).

  1. Tidur sepanjang hari

Ketika bulan puasa, siklus tidur biasanya berubah. Beberapa orang akan memiliki kebiasaan mengurangi waktu tidur di malam hari dan lebih banyak tidur di siang hari. Kebiasaan sebaiknya dihindari karena justru dapat membuat badan lemas.

  1. Berlebihan mengonsumsi minuman berkafein

Kafein memiliki efek diuretik, yaitu membuat tubuh lebih sering buang air kecil. Tidak hanya menjadi gampang haus, efek ini bisa memicu dehidrasi. Tidak hanya itu, kafein juga bisa meningkatkan produksi asam lambung dan mengiritasi dinding lambung.

  1. Makan berlebihan ketika berbuka

Kebiasaan makan berlebihan ketika berbuka sebaiknya dihindari karena bisa meningkatkan kerja lambung secara tiba-tiba dan akhirnya muncul timbul keluhan berupa perut kembung dan merasa lemas setelah makan. Tidak hanya itu, makan secara berlebihan juga menyebabkan peningkatan berat badan.

 

itulah 5 kebiasaan tidak sehat yang harus dihindari di bulan puasa. Semoga informasinya bermanfaat untuk Wong Coco Family semua!

“Lihat Artikel Lainnya”

Mau Perut Tetap Ramping? Makan Puding Sebelum Makan!

Mau Perut Tetap Ramping? Makan Puding Sebelum Makan!

Selama ini saat sedang menjalani program diet, kita sering disarankan untuk menghindari mengonsumsi makanan makanan manis. Kenapa? Karena makanan ini dianggap mampu menambah timbunan lemak dan kalori di dalam tubuh yang akan membuat tubuh bisa semakin gemuk. Tapi, sebuah penelitian yang dilansir dari laman situs dailymail.co.uk mengungkapkan fakta diet yang cukup mengejutkan. Penelitian yang dilakukan oleh Dr James Gardiner dari Imperial College London itu menemukan bahwa makanan manis ternyata terbukti bisa membantu menurunkan berat badan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa protein otak yang disebut dengan glukokinase mampu melihat seberapa banyak glukosa atau zat gula yang kita konsumsi. Kalau asupan zat gula ini terlalu rendah, maka otak akan memberitahukan tubuh untuk mengonsumsi lebih banyak lagi makanan bertepung dan makanan manis. Hal ini bisa berakibat kita akan cenderung untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Itulah yang menyebabkan Dr James Gardiner menyarankan kita untuk makan makanan manis terlebih dahulu seperti puding, sebelum makan besar agar bisa memenuhi kebutuhan gula tubuh. Penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan mengandung gula pada menu makanan utama tidak akan efektif. Apa penyebabnya? Karena gula akan diolah lebih lama dan pesan glukosa ini akan masuk ke dalam otak lebih lama. Jadi, cobalah makan puding terlebih dahulu sebelum makan makanan utama agar perut dan bagian tubuh lain bisa ramping. Nah, untuk menikmati puding dengan cara yang praktis, Wong Coco Pudding bisa menjadi salah satu pilihan. Produk pudding persembahan Wong Coco ini dibuat dengan paduan Purée buah asli dengan susu tanpa lemak dan Nata de Coco di dalam Wong Coco Pudding, sehingga cocok untuk menjadi makanan pembuka atau cemilan keluarga.

 07 Juni 2020
Nata de Coco Tidak Mengandung Plastik, Ini Penjelasan dari BPOM RI

Nata de Coco Tidak Mengandung Plastik, Ini Penjelasan dari BPOM RI

Sekitar akhir tahun lalu, tepatnya di awal bulan Desember 2019, beredar informasi di media sosial tentang isu Nata de Coco mengandung plastik. Informasi itu bahkan disertai video yang jumlahnya lebih dari satu. Rata-rata rekaman video menunjukkan seseorang yang memencet potongan Nata de Coco sampai pipih, mirip lembaran plastik tipis. Dalam video yang diunggah ke situs YouTube tersebut Nata de Coco ditekan-tekan dengan klaim pembenaran produk tersebut terbuat dari plastik. Ada juga video yang menunjukkan Nata de Coco mengandung plastik dan bisa dibakar. Sebagai respons terhadap unggahan video tersebut, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia menggelar konferensi pers dan diskusi Kebaikan Nata de Coco Kelapa Indonesia di Harris Hotel FX Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019). Acara ini diselenggarakan untuk menegaskan, deretan rekaman gambar dalam video-video tersebut mengandung informasi yang tidak benar dan menyesatkan.  Dalam kesempatan itu, pihak BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) pun memberi klarifikasi dan dengan tegas menyatakan, video-video yang beredar itu hoaks. Menurut Ema Setyawati, Direktur Pengawasan Pangan Olahan Resiko Rendah dan Sedang BPOM RI, menegaskan Nata de Coco yang asalnya dari kelapa itu betul-betul makanan, bukan plastik. Ema menambahkan, produk Nata de Coco masuk dalam kategori pangan. Kategori Nata de Coco adalah semua bahan berasal dari buah, bisa meliputi bubur buah, santan kelapa, dan lainnya, termasuk makanan pencuci mulut berbahan air kelapa berbasis buah. Dalam proses pembuatannya, pangan yang menyerupai gel ini terbentuk dari jutaan benang selulosa yang berlapis-lapis, sehingga menjadikan pangan ini mengandung serat tinggi yang baik untuk tubuh. Senada dengan penjelasan dari BPOM RI, dilansir dari laman situs biotek.lipi.go.id, Nata de Coco adalah selulosa murni produk kegiatan mikroba Acetobacter xylinum. Produk ini dibuat dari air kelapa dan dikonsumsi sebagai makanan berserat yang menyehatkan. Benang serat tipis (selulosa) diperlukan dan penting untuk pencernaan. Lapisan yang banyak tersebut juga membuat Nata de Coco bisa memerangkap cairan. Saat ditekan, cairan tersebut akan keluar dan yang tertinggal adalah benang-benang serat yang menyerupai lembaran tipis. Lembaran tipis inilah yang disebut-sebut seolah-olah lembaran plastik. Setelah menyimak informasi di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa informasi tentang Nata de Coco terbuat dari plastik adalah informasi yang salah dan menyesatkan dan karena itulah Wong Coco Family tidak perlu ragu lagi untuk mengonsumsi Nata de Coco. Sebagai lembaga negara, BPOM juga sudah melakukan pengawasan dari semua aspek, yaitu regulasi, evaluasi pre-market, pengawasan post market, seperti iklan atau promosi, penyelidikan, pemberian KIE, public warning, dan law enforcement. Satu produk Nata de Coco yang menggunakan gula asli dan tanpa pemanis buatan adalah Wong Coco Nata de Coco. Jadi ingat, ketika Wong Coco Family ingin menambahkan Nata de Coco dalam minuman atau sajian lainnya, selalu pilih Wong Coco Nata de Coco!

 05 Juni 2020