Artikel

4 Kebiasaan Baik yang Muncul karena Pandemi Covid-19

04 Juli 2020
4 Kebiasaan Baik yang Muncul karena Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang sampai fase New Normal ini masih terjadi ternyata memiliki sisi positif. Pasalnya, saat ini banyak orang yang mulai melakukan kebiasaan baik yang sebelumnya jarang atau bahkan tidak pernah mereka lakukan. Apa saja kebiasaan baik itu? Berikut adalah beberapa diantaranya. 

 

1. Lebih sering mengonsumsi air putih 

Dilansir dari laman situs kompas.com, seorang ahli kesehatan, dr Sandi Perutama Gani, mengungkapkan bahwa, salah satu kebiasaan baik yang saat ini banyak dilakukan adalah lebih sering mengonsumsi air putih.

Menurutnya, 55 persen orang selama pandemi menjadi lebih sering mengonsumsi air putih. Ahli kesehatan menganjurkan kita minimal mengonsumsi sekitar dua liter per hari tapi jumlah ini bisa lebih disesuaikan kegiatan yang kita lakukan.

 

2. Rajin cuci tangan 

Kebiasaan baik selanjutnya yang saat ini muncul adalah hampir semua orang kini lebih memperhatikan kebersihan tangan mereka. Hasil survei yang dilansir dari laman situs kompas.com menunjukkan, setidaknya ada 85 persen yang melakukan kebiasaan ini. 

Banyaknya orang yang melakukan kebiasaan baik ini tentu menggembirakan karena banyak penyakit dan ancaman kesehatan yang bisa menyebar jika kita tidak rajin mencuci tangan, termasuk Covid-19.

 

3. Rajin makan sayur dan buah 

Saat ini lebih orang yang rajin makan sayur dan buah. Menurut dr. Sandi, kebiasaan ini juga efek dari kekhawatiran mereka terkena infeksi Covid-19. Sayur dan buah memang makanan sehat yang sangat dianjurkan karena selain baik untuk kesehatan tubuh, sayur dan buah juga mengandung nutrisi yang bisa menjaga imun tubuh.

 

4. Rajin olahraga dan berjemur 

Demi daya tahan tubuh prima, selama pandemi banyak orang yang menjadi lebih sering berolahraga bahkan sekedar berjemur. Dilansir dari laman situs alodokter, kegiatan berjemur memilki banyak manfaat. Selain meningkatkan kekuatan tulang dan otot serta daya tahan tubuh, berjemur juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental dan membuat tidur lebih lelap.

 

Itulah beberapa kebiasaan baik yang muncul karena Pandemi Covid-19. Semoga kita semua terus menerapkan kebiasaan baik ini sekaligus disiplin serta konsisten menjaga kebersihan diri agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

 

“Lihat Artikel Lainnya”

Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Musim Hujan

Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Musim Hujan

Jelang akhir tahun di mana hujan sudah mulai sering terjadi seperti saat ini, kita semua sebaiknya mewaspadai beberapa penyakit yang berpotensi muncul, yang salah satunya adalah leptospirosis. Kenapa kita harus mewaspadai penyakit yang satu ini? Berikut adalah penjelasan singkatnya. Leptospirosis merupakan penyakit menular yang ditularkan dari urine hewan tikus. Penyakit ini berasal dari infeksi bakteri leptospira, bakteri yang bisa bertahan di dalam genangan air, seperti saat banjir terjadi. Penularan penyakit ini menular ke manusia melalui selaput lendir seperti mata, hidung dan makanan yang tidak higienis.  Ada beberapa gejala yang bisa dikenali saat seseorang mengalami leptospirosis, seperti tubuh menggigil kedinginan, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, badan lemas, tidak nafsu makan dan mata merah seperti iritasi. Leptospirosis ini sebenarnya mudah disembuhkan, tapi sebaiknya pengobatan harus cepat dan tepat. Jika ditangani tanpa pengobatan yang tepat, penyakit leptospirosis bisa menyebabkan komplikasi,  bahkan komplikasinya bisa berakibat fatal, seperti kerusakan ginjal, menyebabkan radang selaput otak dan sumsum tulang belakang (meningitis), memicu kegagalan liver dan bisa juga menyebabkan gangguan pernapasan akut. Ada beberapa cara yang bisa Wong Coco Family lakukan untuk mencegah leptospirosis, seperti:   Menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan lingkungan rumah bebas dari tikus. Menghindari kontak langsung dengan air yang terkontaminasi, seperti saat banjir terjadi. Jika memang harus kontak dengan air saat banjir, selalu kenakan pakaian pelindung, sarung tangan, sepatu bot, dan pelindung mata untuk meminimalisir resiko terkena bakteri leptospira. Terakhir, selalu menjaga higienitas makanan dan minuman yang akan dikonsumsi dan selalu cuci tangan sebelum mengonsumsinya.   Itulah penjelasan singkat tentang leptospirosis. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Wong Coco Family semua ya!

 01 Desember 2021
Selain Corona, DBD Juga Patut Diwaspadai

Selain Corona, DBD Juga Patut Diwaspadai

Virus corona yang sudah merebak di negara kita saat ini membuat permintaan masker, hand sanitizer dan bahan pembuat jamu yang berkhasiat meningkatkan imun tubuh seperti jahe dan kunyit sulit dicari dan mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan. Waspada terhadap virus corona memang wajib kita lakukan, tapi tidak lantas membuat kita menjadi panik berlebih dengan melakukan panic buying dan lupa bahwa selain virus corona ada satu lagi ancaman kesehatan lain yang tidak kalah berbahaya, yaitu demam berdarah. Menurut catatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, jumlah kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di negara kita terjadi sebanyak 110.921 kasus sejak Januari sampai 31 Oktober 2019. Sangat banyak bukan? Apa saja gejala umum dari demam berdarah? Demam tinggi hingga 40° Celsius. Nyeri pada kepala, sendi, bagian mata belakang dan otot sampai tulang. Mual dan muntah yang akhirnya menyebabkan nafsu makan menurun. Adanya pembengkakan kelenjar getah bening. Tampak ruam merah di kulit sekitar 2-5 hari setelah demam. Pendarahan dari hidung, gusi dan di bawah kulit. Diagnosis awal yang dilakukan oleh para dokter untuk mengetahui kasus demam berdarah umumnya dilakukan melalui konsultasi tentang keluhan medis dan pemeriksaan fisik yang salah satunya adalah pengecekan darah. Jika hasil pengecekan darah seorang pasien menunjukkan penurunan trombosit dalam darah sebanyak (< 100.000/mm3) yang disertai oleh peningkatan hematokrit 20% dari jumlah normal, maka bisa dinyatakan ia positif terkena demam berdarah. Dalam kondisi ini, penanganan yang cepat dari petugas medis sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya penurunan kondisi fisik yang semakin parah yang mungkin saja bisa berujung pada kematian. Cara Mencegah Demam Berdarah Rutin menguras dan menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Memasang jaring nyamuk pada ventilasi udara supaya nyamuk tidak bisa masuk ke dalam rumah. Tidak menggantung pakaian kotor di dalam rumah karena bisa menjadi tempat nyamuk bersembunyi. Rutin berolahraga dan menjaga imunitas tubuh akan mengurangi resiko terserang virus dan penyakit. Itulah penjelasan singkat tentang demam berdarah yang juga harus kita waspadai bersama selain virus corona. Semoga bermanfaat dan ingat, selalu jaga kebersihan dan juga imun tubuh supaya berbagai penyakit tidak mudah menyerang.

 24 Maret 2020
Kapan Sih Seharusnya Kita Menggosok Gigi, Sebelum atau Sesudah Makan?

Kapan Sih Seharusnya Kita Menggosok Gigi, Sebelum atau Sesudah Makan?

Mungkin masih ada dari Wong Coco Family yang masih bingung, menggosok gigi itu sebaiknya sebelum atau sesudah makan? Sebenarnya sikat gigi sebelum atau sesudah makan itu tidak ada yang salah. Tapi, kalau dibandingkan, maka akan lebih baik dilakukan setelah makan. Kenapa sebaiknya setelah makan? Supaya bakteri dari sisa makanan tidak sempat menempel dan merusak gigi. Tetapi, satu hal yang harus dipahami adalah sebaiknya beri jeda waktu sebelum menyikat gigi, karena menyikat gigi sesaat setelah makan justru bisa menyebabkan rusaknya gigi. Dilansir dari laman situs CNN Indonesia, Prof Melanie Sadono Djamil, Ketua Divisi Pendidikan dan Litbang PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), mengungkapkan bahwa, "Sikat gigi itu 15 atau 20 menit setelah makan. Berikan kesempatan kepada saliva (air liur) untuk membantu proses pencernaan karena alfa amilase dan enzim lainnya dilepaskan setelah makan." Prof Melanie Sadono Djamil menjelaskan, di dalam mulut ada saliva (air liur) yang sifatnya buffer effect (penyeimbang). Ketika makan, pH normal saliva yang awalnya 6,8 akan turun sampai mencapai pH kritis, yaitu 4. Nah, jika setelah makan langsung sikat gigi, maka struktur alami saliva tersebut bisa rusak dan berpengaruh pada fungsinya terhadap proses pencernaan. Itulah sebabnya, sebaiknya tunggu dulu 15-20 menit, sehingga pH saliva telah kembali normal. Tidak hanya itu, langsung menyikat gigi setelah selesai makan juga bisa membuat email gigi lemah. Terlebih lagi kalau kita mengonsumsi makanan atau minuman yang sifatnya asam. Asam bisa 'membakar' enamel gigi dan lapisan di bawahnya (dentin). Menyikat Gigi di Waktu yang Salah Sebabkan Korosi Menyikat gigi di waktu yang salah, seperti sebelum 15 menit setelah makan, bisa menyebabkan asam naik lebih tinggi pada gigi, yang akhirnya bisa menyebabkan korosi atau pengikisan terjadi lebih cepat dan akibatnya bisa terjadi pembusukan gigi. Selain menyarankan untuk menunggu terlebih dahulu sebelum menyikat gigi setelah makan, Prof Melanie Sadono Djamil juga menyarankan untuk berkumur dengan air putih matang tiap kali selesai makan. Hal ini bisa membantu mempercepat pH saliva dalam mulut untuk kembali normal, sehingga tidak akan sempat melemahkan email gigi. Semoga informasi ini bermanfaat dan jika Wong Coco Family ingin penjelasan lebih lengkap tentang hal ini bisa berkonsultasi langsung dengan ahli kesehatan gigi, yaitu dokter gigi. 

 24 Februari 2020