Artikel

Jalan-jalan di Mal Wajib Pakai Masker di Masa New Normal

16 Juni 2020
Jalan-jalan di Mal Wajib Pakai Masker di Masa New Normal

Memasuki masa New Normal, pengelola beberapa pusat belanja akan menerapkan protokol kesehatan bagi seluruh pengunjungnya. Saat mal dibuka kembali, seluruh pengunjung mall wajib mematuhi protokol kesehatan yang salah satunya adalah selalu memakai masker penutup mulut.

Dilansir dari laman situs CNN Indonesia, sebagai langkah persiapan, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat, telah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) di masa New Normal.

Menurut Ellen, di masa New Normal, cuma pengunjung dengan temperatur atau suhu badan normal yang diizinkan untuk masuk. Karena itu, pengecekan suhu badan akan diberlakukan di seluruh pintu masuk mal. Tidak hanya pengunjung, seluruh karyawan mall dan tenant juga wajib memakai masker dan mengenakan bahan pelindung tubuh yang wajar sesuai dengan industrinya masing-masing.

Di beberapa pusat perbelanjaan yang memang keadaannya memungkinkan, rencananya akan ditambah wastafel atau tempat cuci tangan di beberapa lokasinya. Pengaturan jarak juga akan diterapkan di mal untuk memastikan para pengunjung mengikuti tata cara social distancing (jaga jarak), termasuk saat antri di lift dan elevator.

Di area foodcourt, akan dilakukan penataan ulang dengan jarak yang lebih lebar antara meja dan kursinya. Tiap penyedia layanan juga harus mengatur jarak aman antar pengunjung dan penjual, contohnya memasang sekat plastik di area kasir yang memisahkan antara kasir dan pengunjung.

Itulah beberapa hal yang harus Wong Coco Family perhatikan saat mengunjungi mal di era New Normal. Semoga informasinya bermanfaat dan tetap mematuhi protokol kesehatan ya saat mengunjungi mal!

“Lihat Artikel Lainnya”

Tips Puasa Tetap Lancar di Tengah Pandemi Covid-19

Tips Puasa Tetap Lancar di Tengah Pandemi Covid-19

Seperti bulan Ramadan tahun 2020 yang lalu, bulan puasa tahun ini kita semua masih harus tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus corona yang saat ini masih menjadi pandemi di banyak negara, termasuk Indonesia. Dilansir dari laman situs kesehatan halodoc.com, berikut adalah beberapa tips puasa yang bisa Wong Coco Family tetap lancar di tengah pandemi Covid-19 yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).   Pastikan Kebutuhan Gizi dan Air Tercukupi   Tidak hanya untuk mempertahankan stamina yang diperlukan untuk beraktivitas, gizi yang cukup dapat menjaga imun tubuh sehingga bisa meminimalisir risiko terinfeksi virus Covid-19. Karena itu, Wong Coco Family harus selalu memperhatikan asupan gizi dan hidrasi saat berbuka dan santap sahur. Konsumsilah makanan bernutrisi tinggi dan jangan lupa untuk juga menjaga asupan air minimal 8 gelas per hari.   Selalu Berolahraga   Puasa bukan alasan untuk tidak berolahraga dan bermalas-malasan sepanjang hari. Wong Coco Family tetap harus melakukan kegiatan fisik, seperti olahraga ringan, selama berpuasa agar kebugaran tubuh tetap terjaga dan menurunkan stres. Tapi ingat, karena masih pandemi, cukup lakukan olahraga di dalam rumah saja atau mengikuti kelas online, seperti yoga atau aerobik di rumah.   Stop Merokok   Selama berpuasa, terlebih saat pandemi masih berlangsung, kita semua disarankan untuk stop merokok. Perokok biasanya sudah memiliki kapasitas paru-paru yang berkurang. Nah, kondisi ini bisa meningkatkan risiko seseorang terjangkit virus corona dan akhirnya bisa menyebabkan seseorang tidak bisa menjalankan ibadah puasa dengan maksimal.   Tidak Memaksakan Diri Berpuasa Ketika Sakit   Mereka yang sakit, termasuk yang terinfeksi virus corona, tidak diwajibkan berpuasa.  Jangan memaksakan diri berpuasa jika sakit, karena mungkin saja bisa memperburuk keadaan karena tubuh tidak memiliki tenaga ekstra untuk melawan penyakit.   Itulah beberapa tips puasa tetap lancar di tengah pandemi Covid-19. Selamat berpuasa untuk Wong Coco Family yang menjalaninya dan ingat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, ya!

 01 April 2021
Perlukah Menyajikan Makanan Penutup? Ini Penjelasannya

Perlukah Menyajikan Makanan Penutup? Ini Penjelasannya

Beberapa Wong Coco Family mungkin ada yang sering menghidangkan makanan penutup (dessert) saat bersantap bersama seluruh anggota. Tapi, apakah memang perlu menyajikannya? Dilansir dari laman situs antaranews.com, seorang ahli gizi ahli gizi di New Jersey bernama Felicia Stoler, setuju bahwa makanan penutup terkadang harus ada dalam menu. Namun, Felicia mengingatkan agar tidak beranggapan bahwa makanan penutup sebagai makanan yang sehat atau sarana untuk bisa menurunkan berat badan. Kenapa demikian? Karena hidangan penutup atau dessert mayoritas adalah makanan manis yang tinggi kandungan gulanya sehingga sering berhubungan dengan penambahan berat badan.  Sebagian makanan penutup juga diketahui mengandung banyak lemak jenuh, yang beresiko membahayakan kesehatan jantung, dan mengandung banyak kalori. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa hidangan penutup sebenarnya bisa menyehatkan saat strateginya tepat, yaitu lebih baik dikonsumsi sebelum makan ketimbang setelah makan. Seperti sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology: Applied, yang mengungkapkan bahwa secara konsisten memilih makanan yang lebih sehat dan mengonsumsi lebih sedikit kalori saat menyantap makanan penutup pada awal waktu makan.  Studi ini sejalan dengan sebuah penelitian yang dilansir dari laman situs dailymail.co.uk. Penelitian yang dilakukan oleh Dr James Gardiner dari Imperial College London itu menemukan bahwa makanan manis ternyata terbukti bisa membantu menurunkan berat badan asalkan dikonsumsi sebelum makan besar. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa protein otak yang disebut dengan glukokinase mampu melihat seberapa banyak glukosa atau zat gula yang kita konsumsi. Kalau asupan zat gula ini terlalu rendah, maka otak akan memberitahukan tubuh untuk mengonsumsi lebih banyak lagi makanan bertepung dan makanan manis. Hal ini bisa berakibat kita akan cenderung untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Karena itulah Dr James Gardiner menyarankan kita untuk makan makanan manis terlebih dahulu, sebelum makan utama agar bisa memenuhi kebutuhan gula tubuh tanpa harus mengonsumsi makanan utama secara berlebihan. Setelah menyimak penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa hidangan penutup boleh disajikan sesekali dan akan lebih baik lagi jika hidangan yang mayoritas rasanya manis tersebut disantap sebelum hidangan utama agar dampak buruk yang ditimbulkan akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan manis bisa diminimalisir. Salah satu jenis hidangan yang kerap menjadi makanan penutup adalah Jelly. Menyajikan Jelly yang praktis untuk keluarga, Wong Coco Family dapat mencoba MyJelly! Produk Jelly persembahan Wong Coco ini dibuat dengan gula asli, tanpa pemanis buatan dan tanpa bahan pengawet. Wong Coco Family dapat menyajikan MyJelly untuk disantap langsung atau disajikan dengan buah-buahan!

 30 Juni 2020
Cara Mudah Hindari Penyakit Jantung

Cara Mudah Hindari Penyakit Jantung

Penyakit jantung bisa terjadi pada semua orang dan serangan jantung juga bisa terjadi kapan saja. Seperti yang belum lama ini terjadi pada suami aktris sekaligus penyanyi cantik, Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair.  Ashraf yang merupakan bintang film dan sinetron berkewarganegaraan Malaysia tersebut meninggal dunia karena serangan jantung pada Selasa (18/2) dini hari, di usia yang relatif masih muda, 40 tahun. Penyakit dan serangan jantung seperti yang dialami Ashraf ini sebenarnya bisa dicegah dengan sejumlah cara dan berikut adalah beberapa di antaranya. 1. Konsumsi makanan ramah jantung Pilihan makanan punya andil paling besar terhadap risiko serangan jantung. Mereka dengan jantung yang sehat umumnya lebih sering mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran.  Untuk mereka yang lebih berisiko, seperti punya riwayat keluarga dengan hipertensi serta serangan jantung, sebaiknya mulai saat ini mencoba untuk mengurangi garam, lemak jenuh, dan daging merah. 2. Luangkan waktu untuk meditasi sejenak Jika pekerjaan yang dijalani rentan membuat Wong Coco Family stres, sisihkanlah waktu untuk relaksasi. Anda bisa mencoba yoga, meditasi, atau metode relaksasi lain yang cocok untuk dilakukan usai bekerja. Ini penting karena kondisi yang penuh dengan tekanan, seperti stres kerja, kemarahan, dan perselisihan bisa juga meningkatkan risiko terkena serangan jantung. 3. Stop merokok Jika saat ini Anda merokok, Anda harus tahu bahwa mereka yang merokok kurang dari 5 batang per hari saja sudah dinilai lebih tinggi risikonya untuk mengalami tanda-tanda awal serangan jantung seperti sesak napas, sakit dada, kelelahan tiba-tiba, serta pembengkakan pada kaki. Karena itulah cobalah untuk mulai berhenti merokok karena berhenti merokok dalam 1 tahun, sudah cukup mengurangi resiko serangan jantung secara drastis. 4. Cek kesehatan secara rutin Cek kesehatan tubuh seperti cek darah bisa membantu kita mengontrol banyak hal yang berhubungan dengan risiko serangan jantung, yaitu tensi, kolesterol, dan gula darah. Meskipun saat ini tubuh masih bugar, sebaiknya tetap melakukan cek tekanan darah secara rutin, minimal sebulan sekali, karena kondisi kesehatan darah tidak bisa dinilai dengan perasaan. 5. Tubuh aktif bergerak Jantung terdiri atas banyak otot yang harus dilatih secara teratur supaya tetap kuat dan sehat. Nah, berolahraga seperti berjalan, berlari atau berenang tidak hanya bisa membantu mencegah serangan jantung tapi juga bisa membantu tubuh melepaskan hormon bahagia endorfin yang dapat menurunkan tingkat stres. Jadi, olahraga tidak hanya bisa meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara menurunkan tekanan darah, menguatkan otot jantung, dan mengontrol penumpukan lemak, tapi juga bisa membantu menjaga kesehatan mental. Semuanya berpengaruh pada penurunan risiko serangan jantung. Tapi ingat, walaupun baik untuk kesehatan jantung, bukan berarti olahraga bisa dilakukan secara berlebihan. Lakukanlah olahraga sesuai dengan kemampuan dan jika sudah lama tidak berolahraga, ada baiknya jika Wong Coco Family berkonsultasi dulu dengan ahli medis untuk mendapatkan rekomendasi jenis olahraga yang cocok untuk Anda. Semoga informasi ini bermanfaat!

 13 Februari 2020