Artikel

Ini Resiko Terlalu Lama Bekerja di Depan Layar

06 April 2020
Ini Resiko Terlalu Lama Bekerja di Depan Layar

Wong Coco Family pasti sudah banyak yang tahu bahwa berada di depan komputer dalam jangka waktu lama bisa mengganggu kesehatan mata, seperti menurunnya kemampuan penglihatan. Tapi sebenarnya, tidak hanya kesehatan mata yang bisa terganggu.

Ada beberapa bahaya kesehatan lainnya jika kita terlalu lama bekerja di depan layar komputer dan berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Sakit punggung

Jurnal dari Marmara University School of Medicine Student Congress mengungkapkan setidaknya 94 persen pengguna komputer dalam jangka waktu lama merasakan sakit punggung.

2. Sindrom carpal tunnel

Sindrom carpal tunnel disebabkan tertekannya sistem saraf yang letaknya ada di bawah pergelangan tangan. Gejalanya, kesemutan pada tangan dan jari yang bisa berlanjut pada rasa sakit di pergelangan dan lengan sampai bahu, leher dan bisa juga sampai ke bagian tubuh lainnya. Kalau dibiarkan, kita bisa kesulitan memegang barang kecil dan mengalami lemah otot.

3. Gangguan tidur

Gangguan tidur bisa terjadi akibat menghabiskan waktu terlalu lama di depan layar, bahkan mungkin tidak jarang sampai begadang. Hal inilah yang menyebabkan gangguan (kurang) tidur yang bisa berefek pada hal lainnya, seperti susah berkonsentrasi, mudah lelah dan risiko serangan jantung menjadi meningkat.

Itulah beberapa bahaya kesehatan lainnya jika kita terlalu lama bekerja di depan layar komputer, selain menyebabkan gangguan kesehatan mata. Semoga bermanfaat informasinya dan jika Wong Coco Family ingin penjelasan selengkapnya tentang hal ini bisa berkonsultasi langsung dengan ahli medis.

“Lihat Artikel Lainnya”

Hindari 5 Kebiasaan Ini agar Imun Tubuh Tidak Menurun Saat New Normal

Hindari 5 Kebiasaan Ini agar Imun Tubuh Tidak Menurun Saat New Normal

Walaupun di bulan Juni kita sudah mulai bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala, kita harus tetap mematuhi berbagai macam protokol kesehatan COVID-19 karena kita akan memasuki era New Normal atau kenormalan baru. Tidak hanya tetap menerapkan protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh juga tetap harus kita lakukan agar tidak mudah tertular virus Corona. Namun, seringkali tanpa disadari ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan bisa membuat kekebalan tubuh jadi menurun dan berikut adalah beberapa kebiasaan tersebut. 1. Tidak cukup tidur Kelelahan karena kurang tidur bisa menyebabkan turunnya daya tahan tubuh seseorang dan karena itulah usahakan tidur selama 7 sampai 9 jam tiap malam. 2. Sering stres Sering stres juga merupakan kebiasaan sehari-hari yang bisa membuat daya tahan tubuh menurun. Stres bisa menyebabkan sel pembunuh bakteri bekerja menjadi lebih lambat dan aktivitas makrofag (sel yang memperkuat respons imun) berkurang. 3. Kurang olahraga Kurangnya olahraga sudah pasti bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Padahal, olahraga bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Waktu untuk berolahraga pun tidak perlu lama karena cukup sekitar 30 menit berolahraga, daya tahan tubuh kita akan tetap terjaga. 4. Terlalu serius Terlalu serius saat beraktivitas juga bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Cobalah lebih santai dalam beraktivitas seperti sesekali bercengkrama, dan bercanda bersama teman-teman kantor. Ingat, tertawa terbukti mampu mengurangi hormon stres dan juga meningkatkan daya tahan tubuh. Semoga informasi ini bermanfaat dan ingat untuk selalu menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan diri selama masa New Normal ya, Wong Coco Family!

 09 Juni 2020
Cara Mencegah Penularan Corona Lewat Udara di Ruang Tertutup

Cara Mencegah Penularan Corona Lewat Udara di Ruang Tertutup

WHO, organisasi kesehatan dunia, belum lama ini mengakui temuan virus corona bisa menyebar lewat udara (airborne). Hal ini dituangkan pula dalam pembaruan ringkasan ilmiah mengenai transmisi virus penyebab Covid-19 dan sejumlah rekomendasi pencegahan, yang menjelaskan bahwa virus corona menyebar dalam bentuk aerosol (droplet berukuran sangat kecil) yang bisa bertahan beberapa jam di udara. Dilansir dari laman situs CNN Indonesia, dr. Erlang Samoedro, Sp.P, dokter spesialis paru, menjelaskan penularan melalui udara artinya partikel virus bisa menetap beberapa lama di udara. Tetapi, ia menekankan penularan ini biasanya terjadi di ruangan yang tertutup. Ruang tertutup yang dimaksud dr. Erlang adalah ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk. Di ruangan seperti ini, penularan virus lewat udara itu bakal lebih mungkin terjadi karena droplet dan aerosol cuma akan ada di ruangan itu saja. Lalu, bagaimana cara mencegah penularan corona lewat udara di ruang tertutup Menurut dr. Erlang, pencegahan penularan virus corona di ruang tertutup bisa dilakukan dengan cara memastikan sirkulasi udara di ruangan tersebut baik. Udara harus terus mengalir dari luar ke dalam dan sebaliknya dari dalam ke luar. Menjaga sirkulasi udara ini bisa kita lakukan dengan memakai mode AC sirkulasi, memakai filter HEPA, membuka jendela, membuka pintu, dan terakhir memastikan ada ventilasi udara di ruangan tersebut. Seluruh orang yang berada dalam ruang tertutup juga harus selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, untuk mencegah Covid-19.  

 04 Agustus 2020