Artikel

Efek Buruk Terbiasa Bangun Kesiangan

17 Februari 2020
Efek Buruk Terbiasa Bangun Kesiangan

Bangun siang sering dilakukan oleh mereka yang tidak diharuskan untuk berangkat pagi-pagi. Menurut mereka, dengan bangun lebih siang, maka istirahat bisa jadi lebih lama sehingga tubuh akan membuat tubuh semakin segar. 

Padahal, bangun siang ternyata justru bisa memberikan kerugian bagi kesehatan tubuh. Apa saja? Simak berikut ini yuk Wong Coco Family!

Ritme metabolisme tubuh terganggu

Tubuh manusia punya ritme untuk berkegiatan dan beristirahat. Kalau di waktu dimana tubuh sudah dipersiapkan untuk beraktifitas tapi kita justru masih tidur dan memilih untuk bangun lebih siang, maka sistem metabolisme tubuh bisa terganggu.

Misalnya, pada jam 5 sampai 7 pagi adalah waktu dimana tubuh membuang berbagai macam racun dengan cara buang air kecil atau besar. Setelahnya, yakni jam 7 hingga jam 9 adalah saat dimana usus halus menyerap nutrisi dari sarapan pagi kita.  Kalau kita masih tidur pada jam tersebut, metabolisme tubuh bisa terganggu.

Tubuh terasa lemas dan kepala pusing

Bukan lebih segar, bangun siang justru bisa membuat tubuh terasa lemas. Bahkan, tidak sedikit orang yang mengaku kepalanya jadi terasa pusing ketika bangun lebih siang.

Beresiko terkena diabetes

Karena bangun siang bisa mengganggu sistem metabolisme tubuh, maka pengendalian kadar gula dalam darah juga bisa terganggu sehingga bisa meningkatkan resiko terkena diabetes. Bahkan, kalau kita baru bangun jam 10 atau 12 siang, resiko terkena kanker darah juga bisa meningkat.

Terkena anemia

Tidak sedikit mereka yang terbiasa bangun siang mengeluhkan masalah anemia atau kurang darah dan akhirnya menjadi susah konsentrasi untuk melakukan pekerjaan.

Melihat fakta bahwa bangun siang ternyata justru bisa memberikan kerugian bagi kesehatan tubuh, mulailah dari sekarang menata waktu tidur dengan lebih baik sehingga Wong Coco Family bisa tetap bangun pagi setiap hari.

“Lihat Artikel Lainnya”

Kacamata Berisiko Tularkan Corona, Ini Tips Membersihkannya

Kacamata Berisiko Tularkan Corona, Ini Tips Membersihkannya

Mungkin banyak dari kita yang belum tahu bahwa kacamata ternyata juga bisa menjadi media penularan virus corona (Covid-19). Menurut penelitian yang informasinya didapat dari laman situs detikhealth, virus Covid-19 bisa menetap di permukaan kaca sampai 9 hari jika tidak dibersihkan. Bagi pemakainya, kacamata berisiko memindahkan virus Corona ke tangan. Mereka yang memakai kacamata tidak jarang menggosok mata mereka setelah memakai kacamata atau memasukkan ujung bingkai kacamata ke dalam mulut. Dua kebiasaan inilah berisiko menularkan virus Corona. Nah, agar terhindar dari risiko infeksi virus Corona, berikut adalah beberapa cara untuk membersihkan kacamata supaya kita bisa terhindar dari infeksi Covid-19. 1. Awali dengan cuci tangan Cuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik, agar  sumber penyakit seperti kuman, bakteri, dan virus yang menempel di tangan tidak berpindah ke kacamata. 2. Basuh kacamata dengan air hangat dan sabun Basuh kacamata dengan air hangat agar kuman, bakteri, dan virus yang menempel bisa disingkirkan. Caranya, cukup teteskan sabun secukupnya di kedua sisi lensa dan bingkai, kemudian gosok lembut seluruh bagian kacamata. 3. Keringkan pakai kain microfiber Setelah dibasuh dengan air hangat dan sabun secukupnya, keringkan dengan kain microfiber sampai kering seluruh bagian kacamata. Tidak sulit bukan Wong Coco Family? Selamat mencoba dan jangan lupa untuk rutin melakukannya ya agar tubuh kita bisa terhindar dari infeksi virus corona!

 18 Juni 2020
Manfaat Cincau Hitam bagi Kesehatan Tubuh Kita

Manfaat Cincau Hitam bagi Kesehatan Tubuh Kita

Cincau hitam yang biasanya digunakan sebagai campuran es buah atau minuman kaleng ini memiliki tekstur kenyal seperti jelly. Tidak hanya dingin menyegarkan menghapus dahaga, cincau hitam juga kaya akan manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Apa saja? Berikut adalah beberapa manfaat cincau hitam bagi kesehatan tubuh kita. Bantu Atasi Sembelit Pola makan yang tidak teratur dan kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan sembelit. Nah, untuk membantu mengatasi sembelit, kita bisa mengonsumsi cincau hitam yang kaya serat. Bantu Meredakan Perut Kembung Masuk angin dan mual ketika menempuh perjalanan jauh bisa menyebabkan perut terasa kembung. Tidak perlu khawatir karena dengan mengonsumsi cincau hitam gejala perut kembung dan mual bisa diatasi. Membantu Program Diet Cincau hitam yang rendah kalori tapi tinggi serat bisa membantu mereka yang sedang menjalani program diet yang sehat. Agar programnya berhasil, saat mengonsumsinya, jangan memakai gula atau pemanis tambahan ya. Bantu Cegah Risiko Diabetes Melitus, Penyakit Jantung, & Stroke Kandungan serat pada cincau hitam bisa mengikat gula, lemak, dan kolesterol dalam tubuh. Hal ini bermanfaat untuk bisa membantu menurunkan kita terkena resiko diabetes melitus, penyakit jantung, dan stroke. Semoga informasi tentang manfaat cincau hitam bagi kesehatan tubuh ini bermanfaat untuk Wong Coco Family semua. Jika Wong Coco Family ingin mengonsumsi cincau hitam dengan cara yang praktis, pilihlah Wong Coco Cin Cau yang dibuat dengan ekstrak daun cincau hitam dan diproses tanpa menggunakan pemanis buatan. Minuman segar ini juga sangat cocok untuk dinikmati ketika cuaca terik.

 27 Maret 2020
Mau Perut Tetap Ramping? Makan Puding Sebelum Makan!

Mau Perut Tetap Ramping? Makan Puding Sebelum Makan!

Selama ini saat sedang menjalani program diet, kita sering disarankan untuk menghindari mengonsumsi makanan makanan manis. Kenapa? Karena makanan ini dianggap mampu menambah timbunan lemak dan kalori di dalam tubuh yang akan membuat tubuh bisa semakin gemuk. Tapi, sebuah penelitian yang dilansir dari laman situs dailymail.co.uk mengungkapkan fakta diet yang cukup mengejutkan. Penelitian yang dilakukan oleh Dr James Gardiner dari Imperial College London itu menemukan bahwa makanan manis ternyata terbukti bisa membantu menurunkan berat badan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa protein otak yang disebut dengan glukokinase mampu melihat seberapa banyak glukosa atau zat gula yang kita konsumsi. Kalau asupan zat gula ini terlalu rendah, maka otak akan memberitahukan tubuh untuk mengonsumsi lebih banyak lagi makanan bertepung dan makanan manis. Hal ini bisa berakibat kita akan cenderung untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Itulah yang menyebabkan Dr James Gardiner menyarankan kita untuk makan makanan manis terlebih dahulu seperti puding, sebelum makan besar agar bisa memenuhi kebutuhan gula tubuh. Penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan mengandung gula pada menu makanan utama tidak akan efektif. Apa penyebabnya? Karena gula akan diolah lebih lama dan pesan glukosa ini akan masuk ke dalam otak lebih lama. Jadi, cobalah makan puding terlebih dahulu sebelum makan makanan utama agar perut dan bagian tubuh lain bisa ramping. Nah, untuk menikmati puding dengan cara yang praktis, Wong Coco Pudding bisa menjadi salah satu pilihan. Produk pudding persembahan Wong Coco ini dibuat dengan paduan Purée buah asli dengan susu tanpa lemak dan Nata de Coco di dalam Wong Coco Pudding, sehingga cocok untuk menjadi makanan pembuka atau cemilan keluarga.

 07 Juni 2020